"Yang kedua, adalah terjadinya kelebihan infrastruktur yang menyebabkan rakyat yang harus membayar kelebihan tersebut. Dan terlihat buktinya itu adalah jadi kalau rakyat menyatakan tidak ada urusan kami dengan infrastruktur bagus-bagus aja silahkanlah menikmati kenaikan tarif listrik," kata Said.
Said mengatakan, hal tersebut merupakan fakta bahwa kelebihan infrastruktur menyebabkan beberapa kerugian dan rakyatlah yang harus menutupi itu. Beberapa di antaranya ialah perusahaan listrik milik negara.
Baca Juga: Kala Jokowi Hampir Tolak Beri Pidato Sambutan di Acara PAN Karena Isu Piala Dunia U-20
"Itu fakta bahwa itu kelebihan infrastruktur, karena kelebihan itulah 7 Giga Watt (GW) itu menyebabkan PLN harus menutupi sekitar Rp 21 Triliun per tahun kelebihan itu"
Tak hanya itu, ia menegaskan kembali dan mengingatkan masyarakat untuk berhenti menerima pembodohan terkait infrastruktur sebagai percepatan pembangunan.
Baca Juga: Sosok Ini Sebut Gestur Jokowi Merasa Tidak Nyaman Saat Hadiri Acara Puncak Bulan Bung Karno
"Jadi saya ingin mengingatkan rakyat berhentilah menerima pembodohan, bahwa infrastruktur yang dibangun adalah percepatan pembangunan. Sekarang anda sudah menikmati beban tersebut" tegasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO