Bimmo merasa, politisi-politisi senior di Indonesia seharusnya malah malu kepada sosok, seperti Gibran, politisi muda yang disebut anak ingusan tersebut. Termasuk, politisi senior yang ada di PDIP.
"Masih muda saja sudah punya prestasi yang tidak biasa-biasa saja, ketimbang yang sudah senior tapi belum punya prestasi apa-apa," ujar Bimmo.
Menurut Bimmo, selain merasa malu, seharusnya politisi senior terima kasih kepada orang-orang muda seperti Gibran. Meski masih muda, tapi mau terjun ke politik untuk membereskan masalah-masalah yang ada.
Baca Juga: Sokong Gibran dan Kaesang, PSI Tidak Khawatir Dianggap Dukung Dinasti Politik Jokowi
Bahkan, masalah itu mungkin tidak lepas pula dari ulah politisi-politisi senior yang sampai saat ini masih merasa nyaman berkuasa. Ia menekankan, sekarang waktunya yang senior bertaubat dan introspeksi.
Bimmo pun merasa, sudah saatnya Indonesia berpikir muda dan modern sebagaimana layaknya negara maju. Ia menegaskan, bagi PSI usia bukan lagi jaminan seseorang itu sudah siap untuk memimpin atau belum.
Apalagi, ia mengingatkan, sudah terbukti banyak politisi-politisi senior yang malah terjebak perilaku korupsi. PSI, menurutnya, akan tetap menghargai kerja dan gagasan, bukan berpatokan lagi kepada usia.
Baca Juga: Survei Parameter Politik: Potensi Gibran di Pilkada Jateng Besar, Hampir Mustahil Dikalahkan
"Tidak pantaslah politisi senior PDIP menyebut Gibran anak ingusan. Kalau PDIP tidak menghargai anak muda berprestasi seperti Gibran dengan menyebutnya anak ingusan, PSI siap menerima Gibran," kata Bimmo.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO