Menu


Bagaimana Hukum Patungan Hewan Kurban, Apa Diperbolehkan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Bagaimana Hukum Patungan Hewan Kurban, Apa Diperbolehkan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Kredit Foto: Instagram/Al Bahjah

Konten Jatim, Jakarta -

Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam. Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Perayaan Idul Adha ini merayakan kisah Nabi Ibrahim dan pengorbanannya yang besar terhadap Allah SWT. Kisah ini juga dikenal sebagai kisah Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail atas perintah Allah SWT.

Berkurban adalah salah satu tradisi utama dalam perayaan Idul Adha. Umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban seperti sapi atau kambing.

Hewan tersebut harus memenuhi syarat tertentu dalam hal usia dan kesehatan. Sembelihan hewan kurban dilakukan sesuai dengan aturan dan tata cara yang ditetapkan dalam agama Islam.

Baca Juga: Bagaimana Membedakan Kurban Sunah dan Nazar? Ini Penjelasan Buya Yahya

Lantas, apakah patungan hewan kurban diperbolehkan?

Pendakwah Buya Yahya dalam penjelasannya menyebut bahwa patungan kurban harus mengikuti syarat-syarat yang berlaku.

Sebagai contoh, patungan kurban untuk seekor sapi tak boleh dilakukan lebih dari 7 orang. Apabila melebihi ketentuan tersebut, maka itu jatuhnya bukan disebut sebagai kurban, tetapi sedekah, dan tetap berpahala. Sementara kurban seekor kambing, itu hanya untuk satu orang.

"Tidak ada patungan kurban, yang artinya sapi satu dibeli oleh 100 orang. Cuman bukan tidak boleh, untuk disebut sebagai kurban yang sesungguhnya, nggak. Tapi dapat pahala sedekah," kata Buya Yahya dilihat dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip Kamis (22/6/2023).

"Satu kelas isinya 40, patungan beli sapi, ya boleh bagus. Boleh beli sapi satu, disembelih di hari raya itu, tapi untuk sebagai kurban, memenuhi syarat-syaratnya? Nggak. Tapi dapat pahala sedekah untuk menyenangkan orang di hari raya," sambungnya.

Berkurban dalam perayaan Idul Adha juga merupakan simbol solidaritas, pengorbanan, dan berbagi dengan sesama. Selain itu, perayaan ini juga diisi dengan salat Idul Adha yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka, khutbah (ceramah) khusus, dan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial lainnya.

Idul Adha juga menjadi momen bagi umat Muslim untuk merenungkan nilai-nilai pengorbanan, taqwa (ketakwaan), dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: Apakah Boleh Makan Daging Kurban Sendiri? Ini Penjelasan Buya Yahya

Selain itu, Idul Adha juga merupakan waktu untuk mempererat hubungan keluarga, menjalin silaturahmi, dan memperkuat persaudaraan sesama umat Muslim.