Menu


Sejarah Halaqah: Awalnya Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sejarah Halaqah: Awalnya Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW

Kredit Foto: Pixabay/Rudolf Langer

Konten Jatim, Depok -

Halaqah adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah kelompok atau pertemuan yang berfokus pada pembelajaran, diskusi dan pengkajian agama. Keberadaan halaqah ini sudah diadopsi dalam berbagai kegiatan belajar-mengajar di Indonesia.

Adanya halaqah ini bermanfaat bagi para peserta belajar dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta diharapkan bisa memberikan pendengarnya informasi maupun inspirasi yang berguna untuk mereka di masa mendatang.

Adalah Nabi Muhammad SAW yang kali pertama menggunakan metode halaqah sebagai sarana untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar. Begini sejarah singkat halaqah, mengutip beberapa sumber berbeda pada Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: Apa Itu Halaqah? Tradisi Belajar-Mengajar Sejak Zaman Rasulullah

Sejarah Halaqah

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, halaqah adalah salah satu metode utama pembelajaran dan pengajaran agama. Rasulullah SAW memimpin halaqah di masjid Nabawi di Madinah, tempat para sahabat berkumpul untuk belajar dan mendiskusikan ajaran Agama Islam. 

Halaqah sendiri berawal dari metode dakwah Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Di masa itu orang-orang yang diketahui memeluk Agama Islam bisa terancam dibunuh. Baginda Rasulullah SAW khawatir akan keselamatan umat-Nya.

Untuk itu, halaqah awalnya dilakukan dari mulut ke mulut atau dilaksanakan di tempat salah seorang sahabat agar keamanan mereka terjamin. Seiring berjalannya waktu, barulah halaqah bisa tersebar luas dan bisa dilakukan di berbagai lokasi tanpa ada ancaman kekerasan atau pembunuhan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memperingatkan Orang agar Tak Ghibah? Buya Yahya Minta Ikuti Akhlak Rasulullah SAW

Kata halaqah berasal dari Bahasa Arab yang artinya “lingkaran”. Ini menjadi ciri khas utama halaqah, yakni melakukan kegiatan belajar dan bertukar informasi dengan cara duduk melingkar. Meskipun begitu, dewasa ini halaqah tidak harus selalu dilakukan dengan cara duduk melingkar dan bisa dilaksanakan lebih konvensional.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, tradisi ini terus berlanjut di masa Khulafaur Rasyidin, di mana para sahabat yang menjadi pemimpin halaqah.

Tampilkan Semua Halaman