Sepanjang hidupnya, Nabi Ibrahim mempunyai 2 orang istri, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Sarah merupakan perempuan cantik yang saat itu dinikahi oleh Nabi Ibrahim. Namun, pertemuan Siti Hajar dengan Nabi Ibrahim berbeda dengan pertemuan dengan Siti Sarah.
Dalam sebuah ceramah yang diunggah ke YouTube, disadur pada Minggu (18/6/2023), Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa pertemuan Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar ini diawali dengan kunjungan Nabi Ibrahim dan Siti Sarah ke sebuah kota di Mesir. Kota tersebut memiliki raja zalim yang suka merebut istri orang.
“Untuk menyiasati agar Siti Sarah tidak direbut raja zalim ini, Nabi Ibrahim berkata kepada Siti Sarah untuk menyebutnya sebagai saudara kandungnya dan sang nabi juga akan mengatakan demikian,” terang Ustaz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Kenapa Sa'i Harus Dilakukan 7 Kali? Berawal dari Kisah Siti Hajar
Sesampainya di kota tersebut, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah dihadapkan dengan prajurit dari raja yang ditugaskan untuk mencari istri dari suami lain. Dengan kecantikan Siti Sarah, akhirnya dia dibawa ke istana untuk menemui raja zalim tersebut. Padahal, keduanya sudah mengaku bahwa mereka adalah saudara kandung. Namun para prajurit tidak percaya.
Di istana, raja zalim ini ingin segera merebut Siti Sarah dari Nabi Ibrahim. Tetapi, Siti Sarah kemudian berdoa kepada Allah SWT agar tangan sang raja dibuat tidak bisa bergerak dan mengalami stroke. Sang raja pun kebingungan dengan apa yang dialaminya.
“Raja ini bertanya kepada Siti Sarah ‘apa yang kau lakukan kepadaku?’ Siti Sarah menjawab kalau dirinya berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari sang raja. Lalu raja berkata ‘berdoalah kepada Tuhanmu itu agar tubuhku dibebaskan dari kondisi ini dan aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi’,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sejarah Yahudi dari Keturunan Nabi Ibrahim AS
Siti Sarah pun berdoa kepada Allah SWT dan akhirnya raja zalim ini bebas dari ketidakmampuan untuk bergerak. Namun, dirinya ingkar janji dan tetap ingin merebut Siti Sarah dari Nabi Ibrahim. Siti Sarah kemudian memanjatkan doa yang sama kepada Allah SWT.
Kondisi ini beberapa kali terjadi sampai akhirnya Siti Sarah berdoa agar seluruh tubuh sang raja segera dibuat tidak bisa bergerak kecuali mulutnya. Raja zalim ini kemudian meminta Siti Sarah untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta seluruh orang yang ada di istana bersaksi bahwa dirinya benar-benar tidak akan mengganggu Siti Sarah lagi.