Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono tidak akan memaksa Ketua Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
"Politik tidak bisa memaksakan kehendak, karena politik itu adalah demokrasi," ujar Mardiono, mengutip fajar.co.id, Sabtu (17/6/2023.
Baca Juga: Independensi Ganjar Hanya Dipercaya 1,7 Persen, IPO Nilai Narasi Petugas Partai Penyebabnya
Ia menjelaskan bahwa di dalam dunia politik yang digunakan adalah negosiasi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan pihak lain agar bisa menerima visi dan misi yang diajukan oleh partai berlogo Kakbah itu.
"Politik ini kan kami menggunakan kekuatan komunikasi dan lobi-lobi," jelasnya.
Meski begitu, Mardiono mengatakan akan tetap berusaha memperjuangkan Sandiaga Uno agar dapat dipilih oleh PDI Perjuangan (PDIP) untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
"Kalau politik, lobi-lobi menghadirkan sebuah ide dan gagasan untuk membangun bangsa dan negara ini ke depan. Tidak ada politik ini memaksakan, (kalau memaksakan) ya namanya otoriter," katanya.
Ia juga menampik anggapan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki resistensi dengan Sandiaga. Menurut dia, sebagai seorang negarawan, Megawati selalu membuka ruang yang sama untuk semua pihak.
"Ibu Megawati adalah guru politik nasional kita ya, karena itu saya yakini itu tidak (resisten). Tidak menjaga batas, menjaga jarak dengan semua tokoh-tokoh bangsa kita," jelas Mardiono.
PPP merekomendasikan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP VI di Hotel Sultan, Jakarta.
"Kami akan bacakan rekomendasi Rapat Pimpinan Nasional ke-6 terkait dengan pemilihan presiden bahwa Partai Persatuan Pembangunan mengusulkan saudara Haji Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Umum 2024," pungkas Arwani.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO