Menu


Rencana Pertemuan Puan dan AHY, Bisa Jadi Akhir Perseteruan Megawati dengan SBY?

Rencana Pertemuan Puan dan AHY, Bisa Jadi Akhir Perseteruan Megawati dengan SBY?

Kredit Foto: Suara.com/Muhaimin A Untung

Konten Jatim, Jakarta -

Rencana pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai bakal membuka pintu bagi pengakhiran perseteruan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal ini seperti dipaparkan oleh pegiat media sosial sekaligus loyalis Joko Widodo (Jokowi), Rinny Budoyo. Menurutnya, tawaran dari PDIP yang mengajak Demokrat untuk bertemu itu sangatlah menarik.

"Tawaran dari PDI Perjuangan benar-benar berbeda dari sisi bobot. Tawaran bertemu dari PDI Perjuangan kepada Partai Demokrat membuka pintu bagi pengakhiran perseteruan kedua partai dan tokoh sentral mereka mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Rinny Budoyo dilihat dari kanal YouTube 2045 TV, dikutip Jumat (16/6/2023).

Baca Juga: Soal Rencana Pertemuan Puan-AHY, Pengamat: NasDem Legowo, Tapi Terselip Rasa Cemburu

Menurut Rinny, SBY sudah lama memiliki keinginan untuk berdamai dengan Megawati. Dengan adanya tawaran dari PDIP ini, maka itu dinilai sangat melegakan untuk Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

"Bagi seorang SBY, keinginan untuk berdamai dengan Ibu Mega sangatlah besar. Dan kalau sekarang tiba-tiba muncul peluang itu, ini bisa jadi akhir kisah yang manis dan melegakan buat SBY," lanjut Rinny.

Lebih lanjut, pegiat media sosial ini menduga bahwa Demokrat siap menurunkan tawaran mereka. Dalam artian, AHY tak lagi dipatok harus menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Rinny berujar, Demokrat akan legowo apabila AHY dijadikan menteri di kabinet Ganjar Pranowo nantinya apabila bacapres PDIP itu terpilih menjadi presiden.

"Dari bisik-bisik yang samar, sudah terdengar kalau Partai Demokrat siap menurunkan tawaran mereka agar perdamaian dengan PDIP bisa terwujud," ucapnya.

"AHY nggak lagi dipatok sebagai cawapres. Mereka akan sangat senang kalau AHY diberi kesempatan menjadi salah seorang menteri dari Presiden Ganjar Pranowo," terangnya.

Apabila perdamaian Demokrat dengan PDIP itu terwujud, dan partai berlambang mercy itu merapat ke kubu Ganjar, maka itu artinya Anies Baswedan akan gagal maju di kontestasi 2024 mendatang.

"Perdamaian dengan PDIP bisa memberi alasan dan narasi yang kuat bagi Partai Demokrat buat meninggalkan Koalisi Perubahannya Anies Baswedan," tambahnya.

"Dan kalau perubahan sikap Partai Demokrat ini bisa terwujud, maka ini bakal jadi plot-twist baru dalam ajang Pilpres yang sudah dipenuhi perang urat syaraf dan kejutan ini," lanjutnya.

Baca Juga: Tanggapi Rencana Pertemuan Puan-AHY, Pengamat: Untungkan PDIP, Rugikan Demokrat

"Kalau benar Demokrat jadi bergabung dengan gerbong PDI Perjuangan, praktis Anies Baswedan kehilangan tiket capresnya," tandasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024