"Bagi yang sekarang sedang bertugas, jangan pernah khawatir. Karena memang tugasnya akan selesai, itu adalah proses 5 tahunan," sindir Anies.
Anies juga mengingatkan bahwa Pilpres 2024 baiknya dimanfaatkan untuk menengok ke belakang dan memperhatikan jika arah bangsa sudah sesuai tujuan dan cita-cita di awal kemerdekaan.
Balas Sindiran Anies
Jokowi menegaskan bahwa pemimpin lama harus berkesinambungan dengan pemimpin baru. Adapun regenerasi kepemimpinan juga tidak boleh mengulang dari awal, sebagaimana yang ditegaskan oleh sang Presiden.
Sang Presiden mencontohkan logika tersebut dengan penjenjangan di sekolah.
"Harus ada keberlanjutan dan kesinambungan, harus. Kalau sudah kepemimpinan 1, 2, 3 sudah sampai SMA, kepemimpinan SMA itu masuk universitas, jangan balik lagi ke SD lagi," kata Jokowi, belum lama ini.
Jokowi sontak menyindir pendapat Anies bak sebuah meteran pom bensin yang harus mengulang dari nol. Bagi Jokowi ketika pemimpin baru tidak melanjutkan program pemimpin lama, maka akan diam di tempat bak tarian poco-poco.
"Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin," tegas Presiden Jokowi.
"Masa kayak meteran pom bensin? Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kempemimpianan berikut masuk SMA universitas, nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3, tidak maju-mundur, poco-poco," pungkas Jokowi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan