Pengamat politik Adi Prayitno menilai bahwa momentum politik dari calon presiden (capres) usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, sudah mulai menghilang.
Hal tersebut sebagai tanggapan terkait alasan mengapa setiap suvei Ganjar selalu berada di urutan pertama. Sementara Prabowo selalu berada di urutan kedua dan Anies di urutan ketiga.
Baca Juga: Tegaskan Ogah Lanjutkan Semua Program Jokowi, Denny Siregar Sebut Anies Baswedan Mulai Panik
"Sorry to say harus saya sampaikan secara terbuka, dulu (Anies) cukup terbuka pada Oktober, November, Desember 2022 itu adalah bouncing di mana Anies sebenarnya sangat ditunggu betul oleh publik, bagaimana personafikasi dan narasi politiknya ke depan sebagai poros perubahan," kata Adi Prayitno. mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Kamis (15/6/2023).
Sayangnya ketika Anies masih ditunggu-tunggu publik, momen itu tidak dimanfaatkan secara maksimal. Akibat terlalu lama menunggu, gebrakan Anies saat ini justru tidak terlalu ditanggapi.
Contohnya ketika Anies berbicara tentang Menko yang ingin ubah konstitusi dan jabatan tiga periode, tidak banyak yang menanggapi narasi Anies tersebut.
"Anies bicara apapun di pentas politik, Anies sekeras apapun kritik Jokowi, sudah terlampau tak direspons publik. Saya tidak tahu apakah publik merasakan itu, tapi Anies ketika bicara ada Menko dikritik tidak mau soal bagaimana UU bisa direvisi, jabatan tiga periode, termasuk presiden tak boleh partisan, itu tak dapat respons dari publik," jelasnya.
"Ini yang saya kira orang terlampau lama menunggu," pungkas Adi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO