Partai Demokrat mendesak bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan untuk segera mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres).
Andi Arief, Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat mendesak supaya bakal cawapres Anies dideklarasikan selambatnya Juni 2023. Alasannya elektabilitas Anies terus mengalami penurunan.
Bahkan yang tak kalah mengejutkan, Partai Demokrat berniat akan mengevaluasi dukungan terhadap Anies Baswedan jika dalam waktu dekat tidak juga mengumumkan calon wakil presiden yang mendampinginya bertarung.
Menanggapi ini, pegiat media sosial, Jhon Sitorus menilai kondisi ini menunjukkan bahwa Koalisi Perubahan yang digawangi Partai NasDem, Demokrat, dan PKS mulai goyah.
"Meski AHY dan Demokrat sudah menurunkan standar dari capres jadi cawapres. Naasnya, hingga kini nasib AHY masih LUNTANG LANTUNG," celoteh Jhon di akun Twitternya, Selasa (6/6/2023).
Ia menduga, barangkali AHY bukanlah sosok yang diinginkan Anies dan PKS.
"AHY mungkin lebih cocok jadi JURU KAMPANYE (Tim hore). Andai AHY sosok yang diinginkan oleh koalisi perlubahan, maka AHY sudah lama dideklarasikan," katanya menambahkan.
Tapi hingga kini, lanjut loyalis Ganjar Pranowo itu, AHY bagai anak bawang. Hanya terkesan sebagai opsional bila pihak lain tak jadi pasangan Anies.
"PKS dan NasDem terlalu TEGA, menganggap yang ada seolah-olah tidak ada," sindir Jhon menohok.
Berdasarkan temuan survei calon presiden yang baru-baru ini dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Anies terus merosot dari waktu ke waktu.
Setidaknya dalam 6 bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah.
Survei SMRC periode 30-31 Mei 2023 di kelompok pemilih kritis menemukan, dukungan pada Ganjar Pranowo 37,9 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Anies Baswedan 19,2 persen. Sementara masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihan.
Temuan ini menjelaskan mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.
Hasil ini yang kemudian membuat Partai Demokrat mengultimatum bakal calon presidennya untuk segera mengumumkan nama calon pendampingnya.
"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi," tegas Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief kepada wartawan, Senin (5/6/2023).
Andi beralasan, tren elektabilitas Anies jauh tertinggal dengan pesaingnya lantaran tak kunjung mendeklarasikan cawapres.
Sehingga DPP Demokrat mengusulkan Anies agar bulan Juni ini segera dideklarasikan sehingga tidak semakin dalam jaraknya dengan kandidat lain, sebut saja Ganjar dan Prabowo. "Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," imbuh dia.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan