Menu


Elektabilitas Tak Bergerak di Posisi Tiga, Pencapresan Anies Baswedan Bak Mimpi Buruk Buat Surya Paloh dan NasDem

Elektabilitas Tak Bergerak di Posisi Tiga, Pencapresan Anies Baswedan Bak Mimpi Buruk Buat Surya Paloh dan NasDem

Kredit Foto: JPNN/Kenny Kurnia Putra

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Rinny Budoyo menyebut pencapresan Anies Baswedan menjadi mimpi buruk buat Partai NasDem dan Surya Paloh.

Pasalnya hingga kini, elektabilitas Anies masih terus merosot dan memperkecil peluang NasDem untuk bisa keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 mendatang.

Tak hanya itu saja, partai besutan Surya Paloh itu juga tengah tertimpa kasus, di mana Sekjen NasDem sekaligus Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi.

Baca Juga: Tanggapan PDIP atas Bocoran Denny Indrayana soal Dua Menteri NasDem Lagi 'Dibidik'

"Pencapresan Anies Baswedan kini tampaknya menjadi mimpi buruk buat Surya Paloh," kata Rinny Budoyo dari kanal YouTube 2045 TV, dikutip pada Selasa (6/6/2023).

"Mungkin Bang Paloh ini sedang menyesali kenapa dia dulu mendengarkan dan mengikuti saran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla buat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dari partainya," sambungnya.

Nasib NasDem disebut oleh Rinny, saat ini dalam kondisi yang sangat tertekan. Hal ini pun dinilainya sebagai tanda kiamat bagi Surya Paloh Cs.

"Kini Surya Paloh dan Partai NasDem dalam kondisi sangat-sangat tertekan. Kasus megakorupsi yang merugikan negara sampai 8 triliun dengan pelaku utama adalah Sekretaris Jenderal partainya Johnny G Plate ini benar benar membuat Partai NasDem terpojok," tutur loyalis Joko Widodo (Jokowi) ini.

"Ini bisa menjadi tanda kiamat bagi NasDem, dan juga karir politik Surya Paloh yang sudah membentang selama hampir setengah abad," lanjut Rinny.

Kilas balik saat pendeklarasian Anies sebagai calon presiden (capres) oleh Partai NasDem pada Oktober 2022 lalu, Rinny menyebut bahwa saat itu mungkin Surya Paloh mengira mencalonkan Anies sebagai langkah yang jenius.

Langkah jenius dalam artian, NasDem bakal meraih suara yang melimpah pada gelaran Pemilu 2024 mendatang, dan mengharapkan akan menjadi partai besar.

"Dulu mungkin Surya Paloh mengira pencapresan Anies merupakan langkah berani dan jenius, sebuah perjudian yang layak diambil untuk lebih membesarkan lagi partainya masuk ke liga partai-partai besar seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Gerindra," tuturnya.

Akan tetapi, kini Paloh harus menghadapi nasib yang kurang menyenangkan, di mana Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi, sementara elektabilitas capres yang diusungnya belum menunjukkan raihan yang positif.

"Dan sekarang Surya Paloh harus menghadapi tekanan berat akibat kasus Johnny G Plate," ucap Rinny.

"Sementara itu lebih parahnya lagi, hasil survei Anies Baswedan terus melorot dan semakin memperkecil peluang Surya Paloh untuk keluar sebagai pemenang dari semua pertarungan ini," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, elektabilitas Anies masih belum menunjukkan raihan yang positif. Salah satunya yakni hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dari hasil survei SMRC, Anies hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 19,2 persen. Sementara lawannya yakni Ganjar mendapatkan elektabilitas 37,9 persen dan Prabowo sebesar 33,5 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkapkan kalau dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah.

Baca Juga: Mahfud MD Bicara Penjegalan Anies di Internal Koalisi, Willy Aditya NasDem Berang

Hal tersebut menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. "Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang," terang Dani melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait