Menu


Tanggapan PDIP atas Bocoran Denny Indrayana soal Dua Menteri NasDem Lagi 'Dibidik'

Tanggapan PDIP atas Bocoran Denny Indrayana soal Dua Menteri NasDem Lagi 'Dibidik'

Kredit Foto: Instagram/Djarot Saiful Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak mendapatkan informasi soal bocoran Denny Indrayana yang menyebut bahwa dua menteri Partai NasDem tengah menjadi target operasi.

Kedua menteri dari Partai NasDem itu yakni, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

"Enggak (dapat info)," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/6).

Baca Juga: Dua Menterinya Disebut Lagi Dibidik Terkena Kasus, Ini Tanggapan NasDem

Menurut Djarot, sejauh ini hanya satu menteri dari Partai NasDem yang terseret kasus hukum yakni, Johnny G Plate yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

"Yang sudah saya tahu Pak Johnny G Plate dan itu sudah lama sekali. Tetapi yang saya enggak tahu, wayah enggak dapat info. Tanya ke Pak Denny," tegas Djarot.

Eks Wamenkumham Denny Indrayana sebelumnya kembali menulis pernyataan kontroversi di akun Twitternya @dennyindrayana.

Jika sebelumnya diduga membocorkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), kali ini Denny menyebut dua kader NasDem di kabinet yakni Sahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian (Mentan) dan Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) akan menjadi target operasi penegakan hukum.

Sebelumnya, kader NasDem Johnny G Plate yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sudah menjadi tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi proyek BTS.

"Informasi terakhir Partai NasDem kembali digoyang dan diserang. Kali ini yang dijadikan sasaran tembak adalah 2 menteri kader Nasdem lainnya di kabinet. Menteri SYL akan dijeratkan dugaan pidana narkoba, sedangkan Menteri SN dijerat dengan dugaan kasus korupsi," ungkap Denny, Sabtu (3/6).

Menurutnya, hukum tidak boleh diterapkan diskriminatif dan menargetkan kasus tertentu. Terlebih jika hukum digunakan untuk menyerang kubu oposisi, sedangkan tumpul kepada koalisi.

"Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa," jelasnya.

Oleh karena itu, Denny mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap cawe-cawe dan tidak netral menjelang Pemilu 2024. Dia menilai ada upaya penjegalan terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai capres dari NasDem.

Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Dua Menteri dari NasDem Sedang Dibidik Terkena Kasus

"Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran," pungkas Denny.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.