Menu


Jika Gagal Nyapres, Anies Disarankan Maju Pilkada DKI 2024, Denny Siregar: Lebih Baik Punya Jabatan daripada Tidak Sama Sekali

Jika Gagal Nyapres, Anies Disarankan Maju Pilkada DKI 2024, Denny Siregar: Lebih Baik Punya Jabatan daripada Tidak Sama Sekali

Kredit Foto: Instagram/Agus Harimurti Yudhoyono

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Denny Siregar menyarankan Anies Baswedan untuk maju kembali di Pilkada DKI 2024 apabila dirinya gagal maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Sebab menurutnya, hal tersebut lebih baik bagi Anies, dibandingkan tak memiliki jabatan sama sekali.

"Untuk Anies Baswedan, seandainya pun akhirnya Anda tidak jadi calon presiden, saran saya jadi calon gubernur lagi aja, karena lebih baik ada jabatan daripada hilang seperti sebuah tali putus dari layangan," ujar Denny Siregar dari kanal YouTube Cokro TV, dikutip pada Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga: Gegara Alasan Ini, Rocky Gerung Sebut Anies Tak Pantas Dipilih: Mending Kita Dukung Pak Jokowi Sekalian

Loyalis Joko Widodo (Jokowi) ini punya pandangan dan analisisnya tersendiri mengenai Anies.

Denny menuturkan, bahwasanya dari ketiga bakal capres, Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling rentan untuk gagal maju di Pilpres 2024.

Sebab, eks Gubernur DKI Jakarta itu bukanlah seorang kader partai seperti Ganjar Pranowo. Ia juga bukan pemilik partai seperti Prabowo Subianto.

Melainkan, Anies hanya orang luar partai yang dicalonkan oleh Partai NasDem, PKS, dan Demokrat karena dinilai punya kans besar untuk menang di Pemilu 2024.

"Anies Baswedan adalah calon yang paling rentan, karena dia bukan kader partai, dia bukan juga pemilik partai, dia orang luar partai yang dicalonkan karena dianggap punya kans untuk menang," ucap Denny Siregar.

"Karena posisinya yang rentan inilah nama Anies Baswedan itu bukan jadi sebuah ikatan kuat untuk menyatukan tiga partai pengusungnya. Karena ketiga partai pengusung Anies ini punya agenda pribadi masing-masing," lanjut dia.

Anies, tutur Denny, tak mampu mengikat secara kuat NasDem, PKS, dan Demokrat yang merupakan ketiga partai pengusungnya.

Kata Denny, ikatan di antara ketiga partai politik (parpol) itu bisa putus, sebab ketiganya punya kepentingan masing-masing yang berbeda di Pemilu 2024.

Dirinya melanjutkan, NasDem disebutnya punya kepentingan untuk bisa menjadi king maker, Demokrat berkepentingan untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres), sementara PKS berkepentingan untuk keluar sebagai oposisi di rezim mendatang.

"Jadi dari ketiga tokoh yang surveinya tertinggi itu, Anies, Ganjar, dan Prabowo, hanya Anies-lah yang situasinya saat ini paling rentan, karena ketiga partai pengusung Anies yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS itu nggak punya ikatan yang kuat di antara mereka bertiga," terangnya.

Baca Juga: Jokowi Dikasih Julukan 'Soeharto Kecil', Loyalis Anies Beberkan Alasannya

"Dan ikatan sekarang ini, sementara ini sangat bisa putus karena masing-masing partai pengusung Anies yang mereka ikatkan diri dalam nama Koalisi Perubahan sebenarnya itu saling mengancam," bebernya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan