Menu


Sama-Sama Sesat, Apa Perbedaan Qadariyah dan Jabariyah?

Sama-Sama Sesat, Apa Perbedaan Qadariyah dan Jabariyah?

Kredit Foto: Etsy

Konten Jatim, Depok -

Aliran sesat bukan sesuatu yang baru bagi Agama Islam. Sayangnya, dari masa ke masa, ada saja oknum yang menyebarkan paham atau doktrin tertentu yang bertentangan dengan Agama Islam, namun mendapat sejumlah pengikut karena pembawaannya sangat meyakinkan.

Di masa lampau, terdapat aliran jabariyah yang mengajarkan umat Islam untuk tidak mempercayai bahwa hidup mempunyai pilihan takdir. Aliran ini sering dikaitkan dengan aliran sesat lain yang muncul di era yang sama, disebut dengan aliran qadariyah.

Lantas, apa perbedaan qadariyah dan jabariyah yang sama-sama menyesatkan ini? Berikut pembahasannya menyadur situs Universitas Muhammadiyah pada Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu Qadariyah? Aliran yang Percaya Hidup Tanpa Intervensi Allah

Perbedaan Qadariyah dan Jabariyah

Aliran Jabariyah

Jabariyah merupakan aliran atau sekte dalam Agama Islam yang sesuai dengan penjelasan di atas, tidak percaya bahwa Allah SWT memberikan pilihan hidup kepada mereka. Semua sudah diatur sedetail dan sedemikian rupa oleh-Nya.

Secara bahasa, jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Ini sesuai dengan kepercayaan mereka yang menganggap kalau Allah SWT “memaksa” umatnya melakukan semua yang sudah diperintahkan.

Baca Juga: Percaya Hidup Tanpa Campur Tangan Allah, Apakah Qadariyah Sesat?

Disebutkan kalau aliran ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Beberapa tokoh terkenal yang merupakan pendiri aliran jabariyah yaitu  Jahm bin Safwan, Al-Ja’ad Bin Dirham, Husain Bin Muhammad Al Najjar dan Dirar Ibn ‘Amr.

Mereka menganggap kalau manusia tidak memiliki kemampuan apa-apa di mata Allah SWT, sehingga mereka hanya bergerak sesuai dengan “takdir” yang sudah ditentukan.

Aliran Qadariyah

Berbeda dengan jabariyah, qadariyah merupakan aliran di mana Muslim percaya kalau manusia hidup tanpa campur tangan Allah SWT. Mereka seakan “bebas” dari doktrin yang menjelaskan kalau semuanya akan kembali ke tangan Allah SWT.

Pengertian qadariyah secara etimologi, berasal dari Bahasa Arab, yaitu qadara yang bermakna kemampuan dan kekuatan. Sementara secara terminologi, qadariyah dapat didefinisikan sebagai suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah SWT.

Baca Juga: Apa Itu Jabariyah? Aliran yang Percaya Hidup Itu Tanpa Pilihan

Di sini, mereka menganggap kalau Allah SWT tidak sepenuhnya memperhatikan hamba-hambanya dan cenderung membebaskan manusia untuk berbuat apapun yang mereka mau tanpa “mengganggu” kehidupan yang sedang mereka jalankan. Mereka bahkan berani menyebut bahwa Allah SWT tidak akan mengetahui suatu tindakan sebelum itu terjadi.

Aliran qadariyah ini disebutkan dipelopori oleh guru-murid, Ma’bad al Juhani dan Ghailan ad Dimasyqi sekitar tahun 689 M. Alasan aliran ini muncul, menurut segi politik adalah isyarat menentang politik Bani Umayyah yang terkemuka pada masa itu.

Baca Juga: Apakah Aliran Murjiah Itu Sesat? Simak Penjelasan Berikut

Sama-Sama Sesat

Kedua paham atau aliran ini bisa dikatakan sebagai aliran sesat karena bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan dalam Agama Islam.

Jika berbicara tentang jabariyah, perlu dipahami bahwa manusia punya kehendak bagi mereka untuk menentukan apapun pilihan mereka dalam hidup. Pilihan mereka ini merupakan “qadar”, yang nantinya akan berujung kepada “qada” mereka.

Sementara itu, qadariyah juga salah karena hal serupa. Dalam Al-Qur’an tertulis jelas bahwa Allah SWT merupakan sosok Maha Mengetahui. Semua yang diciptakannya memiliki takdir tersendiri dan hal tersebut sudah diketahui-Nya sebelum zat tersebut diwujudkan.