Menu


Apa Itu Jabariyah? Aliran yang Percaya Hidup Itu Tanpa Pilihan

Apa Itu Jabariyah? Aliran yang Percaya Hidup Itu Tanpa Pilihan

Kredit Foto: Etsy

Konten Jatim, Depok -

Agama Islam memiliki istilah qada dan qadar terhadap umat manusia. Qada merupakan takdir mutlak yang tidak bisa lagi diubah oleh manusia, lantaran sudah terbentuk bahkan jauh sebelum alam semesta dibuat. Sementara qadar adalah perwujudan dari qada yang bisa memiliki berbagai macam bentuk.

Dari qada dan qadar, bisa disimpulkan kalau manusia meskipun takdirnya sudah ditentukan sejak lahir, mereka sebenarnya memiliki pilihan dalam hidup yang membuatnya seperti diri mereka saat ini. Baik itu harta, keluarga dan kesehatan, pilihan hidup atau qadar-nya lah yang membuat mereka mencapai qada masing-masing.

Namun, ada aliran sesat dalam Agama Islam yang tidak percaya kalau hidup itu memiliki pilihan. Aliran tersebut memiliki nama “jabariyah”. Berikut penjelasan lebih mendetail mengenai apa itu jabariyah melansir situs Universitas Islam An Nur Lampung pada Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu Qadariyah? Aliran yang Percaya Hidup Tanpa Intervensi Allah

Apa Itu Jabariyah?

Jabariyah merupakan aliran atau sekte dalam Agama Islam yang sesuai dengan penjelasan di atas, tidak percaya bahwa Allah SWT memberikan pilihan hidup kepada mereka. Semua sudah diatur sedetail dan sedemikian rupa oleh-Nya.

Tentunya ini dumulai dari hal-hal besar seperti harta, keluarga dan kesehatan. Namun, aliran jabariyah juga percaya kalau tindakan kecil seperti napas, waktu makan atau bahkan sampai jam tidur pun, semua sudah merupakan bagian dari takdir atau qada yang Allah SWT berikan kepada manusia.

Secara bahasa, jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Ini sesuai dengan kepercayaan mereka yang menganggap kalau Allah SWT “memaksa” umatnya melakukan semua yang sudah diperintahkan.

Baca Juga: Percaya Hidup Tanpa Campur Tangan Allah, Apakah Qadariyah Sesat?

Disebutkan kalau aliran ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Beberapa tokoh terkenal yang merupakan pendiri aliran jabariyah yaitu  Jahm bin Safwan, Al-Ja’ad Bin Dirham, Husain Bin Muhammad Al Najjar dan Dirar Ibn ‘Amr.

Mereka menganggap kalau manusia tidak memiliki kemampuan apa-apa di mata Allah SWT, sehingga mereka hanya bergerak sesuai dengan “takdir” yang sudah ditentukan.

Merupakan Aliran Sesat

Keberadaan aliran jabariyah ini bisa dikatakan sesat karena seperti yang sudah dijelaskan, manusia punya kehendak bagi mereka untuk menentukan apapun pilihan mereka dalam hidup. Pilihan mereka ini merupakan “qadar”, yang nantinya akan berujung kepada “qada” mereka.

Sebagai contoh, terlepas dari keputusan seseorang untuk berhenti kuliah dan memilih untuk berwirausaha atau ingin kuliah sampai mendapat gelar doktor, jika Allah SWT sudah menakdirkan orang ini untuk mendapatkan harta berlimpah, dirinya akan mendapatkan harta tersebut apapun pekerjaan dan caranya nanti.

Baca Juga: Al-Qur’an Adalah Pedoman Dalam Alur Kehidupan Agar Tidak Tersesat

Masih banyak lagi contoh-contoh qada dan qadar dalam hidup. Al-Qur’an sendiri juga memiliki beberapa ayat yang menyuruh manusia untuk mempercayai qada dan qadar yang diberikan oleh-Nya. Berikut beberapa di antaranya.

Q.S. Ar-Rad Ayat 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Baca Juga: Sejarah dan Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Aliran Sesat Sampai Pelecehan

Q.S. Al-Ahzab Ayat 36

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ

Artinya: Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.

Q.S. Al-Hadid Ayat 22

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.