Menu


Apa Itu Tranq? Narkoba yang Bikin Penggunanya Beraksi Bak Zombie

Apa Itu Tranq? Narkoba yang Bikin Penggunanya Beraksi Bak Zombie

Kredit Foto: Pixabay/Steve Buissinne

Pada dasarnya, tranq memperlambat kerja tubuh mulai dari kecepatan berpikir, detak jantung sampai refleks seseorang. Namun, jika dipakai berlebih, pada akhirnya pengguna akan mengalami overdosis yang diperparah dengan kerusakan kulit, diawali dengan pengelupasan, berlanjut dengan pembengkakan sampai munculnya nanah.

Ciri-ciri tersebut memang mirip dengan zombie yang memiliki pergerakan lambat dan kulit mengelupas, sehingga narkoba ini sering disebut sebagai “narkoba zombie”.

Baca Juga: Bawaslu Kontrol Pemakaian Narkoba Dalam Pemilu 2024

Sampai Jadi Wabah Zombie

Sudah sejak lama silazin menyebabkan masalah bagi AS. Namun, penggunaannya akhir-akhir ini meningkat secara drastis dan semakin signifikan bagi masyarakat sana.

Data dari Administrasi Pemberantasan Narkoba AS (DEA), disebutkan pemakaian silazin telah meningkat tajam di seluruh AS dalam beberapa tahun terakhir, dengan semua wilayah mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi sejak Desember 2022 lalu dan semakin parah akhir-akhir ini.

Penggunaan narkoba jenis silazin ini tidak hanya terjadi di AS saja. Belum lama ini, beredar pula narkoba dengan nama “flakka” yang penggunaannya tersebar di Filipina. Narkoba ini pada dasarnya efeknya sama dengan silazin meskipun bahan dan cara pembuatannya berbeda.

Baca Juga: Selain Ammar Zoni, Ini Sederet Kasus Narkoba di ‘Sarang’ Kampung Boncos

Flakka sendiri bukan narkoba yang asing bagi Indonesia. Sempat terjadi pada pertengahan 2017-an di mana peredaran flakka beredar cukup masif, sampai-sampai masuk pemberitaan. Dan hingga sekarang, narkoba ini disebutkan masih beredar secara tersembunyi.

Meskipun flakka dikabarkan memang masih beredar di Indonesia, informasi dari Bareskrim Polri menyebut kalau sampai artikel dipublikasikan kalau obat tranq yang sedang marak di AS ini belum masuk ke Indonesia, sehingga masih aman.

Meskipun begitu, Bareskrim Polri enggan untuk “kecolongan”. Mereka berjanji untuk memantau peredaran narkoba berbahaya ini secara seksama karena dampaknya bisa sangat berbahaya jika ada masyarakat yang terekspos narkoba jenis ini.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman