Menu


Ckckck, Cuma Gegara Anies vs Ganjar, Persoalan Banjir Jakarta dan Banjir Jawa Tengah Tak Pakai Tolak Ukur yang Sebanding

Ckckck, Cuma Gegara Anies vs Ganjar, Persoalan Banjir Jakarta dan Banjir Jawa Tengah Tak Pakai Tolak Ukur yang Sebanding

Kredit Foto: Twitter/@FerdinandHutah4

Konten Jatim, Jakarta -

Mantan Sekretaris Badan Usahan Milik Negara (BUMN) Said Didu terlihat tidak terima dengan banjir Jakarta yang dibuat seakan-akan banyak.

Dalam twit yang ia buat, Didu membandingkan dua berita terkait banjir yang terjadi baru-baru ini di Jakarta dan Jawa Tengah.

Pada penulisan di dua judul berita, tertulis bahwa banjir di Jakarta ditulis berjumlah 33 RT, sedangkan di Jawa Tengah tertulis 15 kecamatan.

Baca Juga: Gegara Sepelekan Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Kena Karma?

Banjir di Jakarta yg dihitung jumlah RT. Banjir di Cilacap (Jateng) yg dihitung jumlah Kecamatan. Biar Jakarta terlihat banyak?” tulisnya pada Senin (10/10/2022).

Banyak yang setuju dengan pendapat dari Didu dan tak sedikit yang mencoba memberikan pembelaan kepada Gubernur DKI Jakarta itu.

Di maklum saja pak? Banjir di JKT komiditas politik utk menjatuhkan dan menyerang gubernur Anis Baswedan. Banjir di daerah lain hanya bencana biasa di anggapan mrk bruzzrp tak perlu perhatian,” tulis akun @ich***.

Banjir d bandung g nyalahin gubernur, d jawa tengah g nyalahin gubernur, banjir d daerah lain g nyalahin gubernur, cuma d jakarta gubernur g pernah ada benernya,” tulis akun @dal***.

Jakarta Harusnya hitung jumlah keluarga jadi keliatan makin banyak,” tulis akun @ded***.

Sementara itu, saat ini tak hanya Jakarta saja yang tengah terkena banjir, tetapi juga Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan hingga Aceh.

Baca Juga: Waduh, Pedas Banget! Perkara Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Sampai Dikata-katain Kayak Gini

Banjir ini sendiri merupakan dampak dari musim penghujan yang sudah mulai terjadi sejak September, tetapi menjadi lebih parah pada beberapa waktu terakhir ini.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri telah memprediksi bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 mendatang.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO