Eddy Soeparno, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan semua pihak harus menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sistem proporsional yang akan diterapkan pada pemilihan umum 2024. Namun dia masih berharap bahwa pada kompetisi berikutnya akan diberlakukan sistem proporsional terbuka.
"Tentu saja PAN berharap informasi dari Prof. Denny itu tidak benar. Jangan sampai demokrasi kita justru mundur dengan kembali ke sistem pemilu dengan proporsional tertutup," ujar Eddy saat dihubungi, Selasa (30/6/2023).
Baca Juga: Partai Demokrat Yakin Mahkamah Agung Tak Kabulkan PK Moeldoko
Sistem proporsional terbuka bukan hanya berdampak bagi partai politik peserta pemilu, tetapi juga menyangkut komitmen terhadap demokrasi di Indonesia. Sebab, rakyat-lah yang memilih langsung wakilnya di kursi legislatif.
"Ini tentang komitmen kita terhadap demokrasi yang berkualitas dan memberi ruang bagi rakyat untuk meminta pertanggungjawaban pada caleg yang mereka pilih tanpa sekat apapun," ujar Eddy.
Ia berharap hakim MK menunjukkan sikapnya sebagai negarawan. Untuk dapat mempertimbangkan segala aspek, aspirasi, dan urgensi pentingnya menyelenggarakan sistem pemilihan dengan proporsional terbuka.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan