Yang pasti, banyak orang yang menganggap kalau qadariyah merupakan aliran bid’ah yang tidak seharusnya dipercaya. Banyak yang menentang aliran tersebut dan menganggap kalau pengikut qadariyah ini mendustai keberadaan Allah SWT.
Dewasa ini, aliran qadariyah murni dikatakan sudah lenyap dari permukaan. Namun, beberapa menyebutkan kalau aliran ini masih bisa ditemukan di beberapa lingkungan, hanya saja doktrinnya tidak sekuat di masa lampau.
Baca Juga: Taubat, Maksiat, kemudian Taubat Lagi, Apa Diampuni Allah? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Doktrin Aliran Qadariyah
Meskipun tidak mempercayai isi Al-Qur’an 100 persen, aliran qadariyah mengambil beberapa referensi dari ayat Al-Qur’an untuk dijadikan paham tersendiri. Salah satunya berasal dari Q.S. Ar-Ra’d ayat 11 yang berbunyi:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Baca Juga: Nasihat Buya Yahya: Jangan Mubazir agar Tidak Menjauh dari Karunia Allah
Dari ayat tersebut dan beberapa ayat lain, terdapat setidaknya 4 poin yang diajarkan aliran qadariyah terhadap pengikutnya. Beberapa pokok ajaran aliran qadariyah yaitu:
- Dosa besar sama dengan fasik dan mereka akan masuk neraka;
- Konsep amal kebaikan diciptakan manusia, tidak datang dari Allah SWT;
- Sifat Allah SWT hanya satu, yakni wujud atau esa;
- Baik atau buruknya perbuatan itu ditentukan dari akal manusia.
