Sebelumnya, muncul wacana terkait poros keempat di Pilpres 2024. Poros keempat ini memunculkan nama capres Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Koalisi Golkar dan PAN memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres-cawapresnya sendiri.
Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik Junaidi Rachbini juga menilai terbuka peluang munculnya poros keempat Airlangga-Zulhas. Menurutnya, KIB hanya tersisa Golkar dan PAN, karena Partai Persatuan Pembangunan sudah merapatkan dukungan untuk bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Prabowo-Airlangga Dielu-elukan untuk Berduet, Golkar: Kita Juga Harus Berpikir Cerdas
"Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar dan PAN untuk membuat membuat poros ke-empat demi memperkuat ketahanan partai. Jika mengekor saja, maka partai pengekor tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali dapat jatah menteri kemudian hari," ujar Didik.
Wacana poros keempat ini muncul setelah Airlangga diketahui menggelar pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Amerika Serikat. Keduanya bertemu di sela pertemuan para menteri APEC.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO