Menu


Dukungan Pemilih Kritis Pengaruhi Peningkatan Elektabilitas Ganjar

Dukungan Pemilih Kritis Pengaruhi Peningkatan Elektabilitas Ganjar

Kredit Foto: PDI Perjuangan

Konten Jatim, Jakarta -

Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres) di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 23-24 Mei 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dengan 35,9 persen.

Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir. Pada kelompok pemilih kritis, dukungan kepada Ganjar naik dari 31,1 persen menjadi 35,9 persen.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Cawe-cawe untuk Negara

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan tingginya angka pemilih kritis yang mendukung Ganjar akan berdampak signifikan.

"Dukungan dari pemilih manapun penting bagi calon, termasuk dukungan dari pemilih kritis. Pemilih kritis bisa menjadi sumber rujukan bagi pemilih yang kurang kritis, berpendidikan lebih rendah," kata Deni Irvani, mengutip JPNN, Selasa (30/5/2023).

Dia menjelaskan pemilih kritis cenderung punya akses informasi sosial-politik lebih banyak dan lebih berpendidikan.

Dengan tingkat kepuasan publik atas pemerintah Joko Widodo yang relatif tinggi, calon yang dianggap bisa melanjutkan kepemimpinan, akan mendapat keuntungan elektoral.

Deni mengatakan Ganjar masih bisa meraih dukungan lebih tinggi dari 35,9 persen. Dengan satu syarat, tidak ada blunder yang membuat masyarakat meragukan atau bahkan tidak memilih Ganjar.

“Ganjar masih punya ruang menaikkan elektabilitas, di antaranya karena jumlah pemilih yang tahu Ganjar belum setinggi Prabowo," jelas Deni. 

"Tapi dengan syarat Ganjar mampu mempertahankan likeabilitynya tetap lebih positif dari calon lain. Setiap calon perlu menghindari blunder politik yang bisa merugikan,” pungkas Deni.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.