Menu


Dalil-dalil Salat Istisqa: Landasan Memohon Hujan kepada Allah

Dalil-dalil Salat Istisqa: Landasan Memohon Hujan kepada Allah

Kredit Foto: Pixabay/Ashiq Raazz)

Aisyah lalu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari mulai terlihat, lalu beliau duduk di mimbar. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah Azza wa Jalla, lalu bersabda, “Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku tentang kegersangan negeri kalian dan hujan yang tidak kunjung turun, padahal Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa kalian”

Kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. (QS. Al-Fatihah: 2-4). laa ilaha illallahu yaf’alu maa yuriid. allahumma antallahu laa ilaha illa antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. anzil alainal ghaitsa waj’al maa anzalta lanaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin

(Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha kaya sementara kami yang membutuhkan. Maka turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang telah Engkau turunkan sebagai kekuatan bagi kami dan sebagai bekal di hari yang di tetapkan).”

Baca Juga: 5 Dalil Tentang Talak: Halal Namun Dibenci Allah SWT

Kemudian beliau terus mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau. Kemudian beliau membalikkan punggungnya, membelakangi orang-orang dan membalik posisi selendangnya, ketika itu beliau masih mengangkat kedua tangannya.

Kemudian beliau menghadap ke orang-orang, lalu beliau turun dari mimbar dan shalat dua raka’at. Lalu Allah mendatangkan awan yang disertai guruh dan petir. Turunlah hujan dengan izin Allah. Beliau tidak kembali menuju masjid sampai air bah mengalir di sekitarnya.

Ketika beliau melihat orang-orang berdesak-desakan mencari tempat berteduh, beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, lalu bersabda: “Aku bersaksi bahwa Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu dan aku adalah hamba dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud no.1173, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

Dalil-dalil di atas menjadi landasan penting dalam pelaksanaan Salat Istisqa. Umat Muslim meyakini bahwa dengan melaksanakan salat ini dengan tulus dan ikhlas, serta mengikuti petunjuk dari Al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW, Allah SWT akan mengabulkan doa dan membalasnya dengan mengirimkan hujan yang diperlukan.

Salat Istisqa merupakan bukti nyata keimanan umat Muslim dan ketergantungan mereka kepada Allah SWT sebagai Pencipta dan Pengatur segala urusan. Melalui salat ini, umat Muslim memperlihatkan rasa rendah diri, kerendahan hati, serta harapan yang tinggi kepada Allah SWT.

Dalam kesimpulan, Salat Istisqa dilakukan sebagai bentuk memohon hujan kepada Allah SWT dalam menghadapi kekeringan. Dalil-dalil Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW menjadi landasan penting dalam pelaksanaannya.

Baca Juga: Jenis-jenis dan Dalil Istighosah: Menelusuri Kebahagiaan dalam Doa Bersama

Umat Muslim meyakini bahwa dengan melakukan salat ini dengan ikhlas dan tawakkal kepada Allah SWT, Dia akan mengabulkan doa dan mengirimkan hujan sebagai rahmat-Nya.

Tampilkan Semua Halaman