Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tertinggi Partai Demokrat, menilai perubahan sistem pemilu akan menjadi masalah besar dalam dunia politik Indonesia di tengah proses yang sedang berlangsung.
Sistem yang berlaku saat ini adalah proposional terbuka, jika diubah maka pemilih hanya memilih logo partai, bukan nama bakal caleg.
Baca Juga: Said Didu Minta SBY-Jusuf Kalla Kembali Bersatu Demi Selamatkan Demokrasi
Presiden RI ke-6 itu mempertanyakan urgensi di balik pergantian sistem pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal ini disampaikan SBY untuk merespons informasi ahli hukum tata negara, Denny Indrayana bahwa MK akan mengembalikan sistem pemilu ke proporsional tertutup alias coblos partai.
"Ingat, daftar caleg sementara (DCS) baru saja diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum. Pergantian sistem Pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan chaos politik,” kata SBY melalui akun Twitternya, Minggu (28/5/2023).
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024