Berbagai masalah yang ia bahas sendiri adalah masalah Tanah Cendana, Tapol/Napol Papua, dan berbagai masalah lainnya yang menurut Adian cukup genting untuk diselesaikan.
“Seperti itulah kira-kira dianggap membawa masalah buat presiden. Lalu gua tanya sama Abang Luhut, ‘Maksud Abang, gua harus bawa apa? Bawa perempuan? Bawa duit? Atau bawa apa?’,” ucapnya.
Pertengkaran antara Adian dan Luhut sendiri pertama kali dibeberkan oleh Politisi Senior PDIP Panda Nababan yang saat itu menjadi saksi dan memisahkan keduanya.
Panda sendiri mengatakan bahwa Luhut menegur Adian untuk tak membawa persoalan yang memberatkan Jokowi setiap kali bertemu. Adian pun diminta untuk membantu menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah.
Adian yang dibilang membawa masalah pun tak merasa demikian, tetapi Luhut merasa tak suka dengan sikap Adian yang menolak untuk dinasihati olehnya.
Baca Juga: Gegara Bandingkan Data Era Jokowi dan SBY: PDIP Desak Anies Minta Maaf, Demokrat Pasang Badan
Dalam cerita Panda, Luhut sempat mengancam Adian karena begitu kesal dengan sahutannya. Adian pun balik menantang yang membuat Panda sempat menggebrak meja untuk memisahkan keduanya.
“(Luhut bilang), ‘Kamu jangan ngelawan ngelawan aku ya, aku udah biasa ngabisin orang’. (Adian menanggapi), ‘Memang kenapa rupanya? Mau habisi aku? aku juga biasa diancam dengan kematian’.”
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
