Menu


Disambangi Capres, Petinggi Partai dan Pengusaha, Gibran Jadi Populer

Disambangi Capres, Petinggi Partai dan Pengusaha, Gibran Jadi Populer

Kredit Foto: Pemkot Solo

Sebelumnya Gibran dikunjungi Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al-Daheri. Al-Daheri termasuk dubes yang sering bertemu Gibran sejak UEA memberikan hibah Masjid Sheikh Zayed. Selain Masjid Sheikh Zayed, UEA memberikan hibah 15 juta dolar AS, dan berencana memberikan hibah rumah sakit untuk Kota Solo. Awal tahun lalu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins juga berkunjung ke Loji Gandrung.

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto tampaknya paham betul seberapa besar pengaruh Gibran dalam peta politik Tanah Air. Kata dia, ayah Jan Ethes itu punya peluang menjadi cawapres jika syarat batas usia capres-cawapres yang sedang digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) dikabulkan hakim.

Baca Juga: Gibran Dapat Dititipan Pesan dari Megawati Lewat Puan, Apa Isinya?

Dalam UU Pemilu, syarat usia capres-cawapres adalah 40 tahun. Saat ini, pasal tersebut sedang digugat ke MK antara lain oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Karena syarat tersebut, Gibran tak bisa diusung jadi cawapres karena usianya masih 35 tahun.

“Saya kira nanti (kalau gugatan tersebut dikabulkan) akan ada banyak kejutan. Nah ini harus dipahami sebagai peristiwa politik tidak biasa,” kata Yandri, kemarin.

Yandri menilai, gugatan itu tak datang tiba-tiba begit saja. Pasti ada maksud di belakangnya. Ia lalu menyinggung soal sosok Gibran dan peluangnya menjadi cawapres. “Menurut pandangan saya akan ada kejutan politik. Gibran itu berpeluang juga untuk diusung sebagai cawapres. Kita tunggu saja,” ungkapnya.

Besarnya pengaruh Gibran ini diakui juga oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun. Dia mengibaratkan Gibran itu seperti gula. Alhasil, banyak semut yang mendatangi Gibran.

Nah, kata menurut dia, semut-semut yang mendatangi Gibran ini ada yang berniat baik ada juga yang mau menjerumuskan. Karena itu, ia mewanti-wanti Gibran agar pintar menjaga diri. Nasihat tersebut disampaikan Komaruddin saat menerima Gibran di DPP PDIP, Jakarta Senin, lalu.

Kenapa Gibran menjadi magnet bagi para capres? Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengatakan, posisi Gibran saat ini bukan hanya sebagai Wali Kota Solo, tapi juga sebagai putra sulung Jokowi yang menjabat sebagai presiden dua periode. Karena itu wajar kalau Gibran punya pengaruh besar di dunia politik sehingga didekati para capres.

Kata dia, banyak kepala daerah yang berprestasi dan cukup baik. Namun, nyaris tidak pernah dikunjungi atau diajak bersilaturahmi dengan Prabowo atau Ganjar.

Berbeda dengan Gibran, yang seperti didekati para capres. “Karena wajah Gibran itu adalah wajah lain dari Jokowi. Karena itu aktivitas Gibran dan arah politiknya akan dianggap sebagai duplikat politik ayahnya,” kata Adi, kemarin.

Menurut Adi, wajar kalau PDIP kurang sreg saat melihat Gibran merapat ke Prabowo. Soalnya, PDIP sudah menetapkan capresnya sendiri yaitu Ganjar Pranowo.

Adi menilai, Gibran saat ini ibarat gula yang dikerubungi banyak semut. Banyak pihak yang mengharapkan berkah Gibran karena berharap dukungan dari Jokowi. “Karena Jokowi itu seorang presiden yang dinilai punya pengaruh dan pengikut yang cukup luas,” ujarnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.