Kabar yang sempat menjadi sorotan datang dari Ridwan Kamil yang baru-baru ini membuat pernyataan terkait perkembangan politiknya. Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa RK ini mengumumkan akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur (Pilgub).
Mulanya, Ridwan Kamil menyebut bahwa ia akan rehat sejak setelah masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat akan selesai pada 5 September 2023 mendatang. Kang Emil juga menyebut tidak akan maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI seperti beberapa kepala daerah yang lain.
Baca Juga: Ridwan Kamil Harap Prof Mochtar Kusumaatmadja Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Kemudian setelahnya, ia menyebut bahwa hasratnya untuk maju lagi dalam Pilgub di bulan November 2024. Namun, Ridwan Kamil masih melakukan pertimbangan di wilayah mana ia akan bertarung.
Adapun disebutkan yang menjadi pilihannya yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta. Hal tersebut dikarenakan Ridwan Kamil menyebut bahwa namanya cukup bagus untuk maju jika melihat survei di dua provinsi tersebut.
Meski demikian, Ridwan Kamil mengaku akan tetap menunggu restu dari Partai Golkar. Ia memastikan restu tersebut akan datang setelah Pileg dan Pilpres pada bulan Februari 2024 nanti.
Berkaitan dengan klaim dari Ridwan Kamil terkait dengan hasil survei di Jawa Barat dan DKI Jakarta, data surveinya sempat dirilis oleh lembaga survei, Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) dan Indikator Politik Indonesia.
Diketahui, di Jawa Barat IPRC sudah merilis hasil survei terkait dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Data tersebut menghasilkan bahwa bisa diakui elektabilitas Ridwan Kamil ada di urutan teratas.
Untuk survei IPRC sendiri dilakukan di 18 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Barat pada 1 - 7 April 2023. Ridwan Kamil diketahui menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon gubernur Jawa Barat.
Untuk di wilayah DKI Jakarta, Indikator Politik Indonesia juga telah melakukan survei pada 24 Februari - 3 Maret 2023 dengan jumlah sampel dengan basis sebanyak 820 orang. Survei tersebut berawal dari pertanyaan kategori top of mind.
Lalu, kemudian muncul nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Heru Budi Hartono, Agus Harimurti Yudhoyono, sampai Ahmad Sahroni yang disebut-sebut pantas untuk menjadi Gubernur DKI.
Ada juga nama-nama yang ada di top of mind tersebut disimulasikan menjadi 8 nama. Adapun dalam simulasi tersebut, Ridwan Kamil lebih unggul 23,3%, kemudian disusul Sandiaga Uno dengan 19,5% dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 11,3%.
Dari sini, Ridwan Kamil jelas memiliki plus minus apabila maju sebagai calon gubernur di Jawa Barat ataupun di DKI Jakarta. Pengamat politik Unpad yakni Firman Manan menyebut bahwa Ridwan Kamil memiliki peluang lebih besar untuk menang apabila maju di Pilgub Jabar untuk periode kedua.
Apabila maju di Pilgub DKI, Ridwan Kamil juga memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut terkait dengan gaya kepemimpinannya yang dianggap memang diperlukan untuk wilayah perkotaan seperti misalnya Jakarta.
Adapun dari kekurangannya, Ridwan Kamil disebut-sebut memiliki persoalan terkhusus pada saat ia menangani masalah di pedesaan yang ada di Jawa Barat. Untuk di wilayah Jakarta, Ridwan Kamil masih belum memiliki peta kekuasaan yang jelas.
Namun, Firman Manan menyebut Ridwan Kamil lebih cenderung ingin maju di Pilgub DKI Jakarta. Meski demikian, hal tersebut tetap bergantung pada perintah Partai Golkar sebagai kendaraan politik RK saat ini.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan