Menteri Yamada menyampaikan, pemerintah Jepang akan mendukung proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kalimantan Utara yang dilakukan lewat kerja sama PT Kayan Hydro Plant dan Sumitomo Corporation.
“Kami berharap proyek tersebut, dapat mendukung Asian Zero Emission Community (AZEC)," ujar Menteri Yamada.
Menko Airlangga mengapresiasi kerja sama yang telah terwujud, dan berharap implementasi PLTA Kayan dapat dilakukan dengan segera.
Sebelumnya, pada Oktober 2022, Menko Airlangga Hartarto juga hadir dan menyaksikan penandatanganan Peluncuran Kerjasama antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation, pada Proyek Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade.
Proyek ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo,.dan menjadi proyek nyata Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga: Tepis Tak Diundang di Pertemuan Jokowi-Ketum Parpol, Politikus PDIP: Ibu Megawati Sedang di Jepang
Selain itu, Menko Airlangga juga menjelaskan program kendaraan listrik Indonesia, yang merupakan bagian dari kebijakan transisi energi nasional.
"Perusahaan-perusahaan Jepang diharapkan dapat berpartisipasi dalam program transisi energi Indonesia”, ujar Menko Airlangga.
Keterlibatan Jepang dalam upaya transisi energi Indonesia, juga dapat terlihat pada program Just Energy Transition Partnership (JETP).
Kemitraan Indonesia – Jepang saat ini dan yang dapat terwujud di masa mendatang, dapat mendukung percepatan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Sekaligus memacu pemulihan ekonomi kedua negara.
Kedua Menteri juga mendiskusikan IPEF dan perannya di masa depan, dalam mendukung perdagangan yang lebih terbuka dan komprehensif.
Saat ini, negara-negara anggota IPEF tengah menyelesaikan salah satu pilar dalam IPEF, yakni Pillar II Supply Chains.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024