Pada salah satu tausiah Ustadz Adi Hidayat, salah seorang jamaah mengaku bahwa selama ini dia bermaksiat, taubat, bermaksiat kemudian taubat lagi. Apakah taubatnya akan diterima dan bagaimana cara menguatkan taubatnya?
Ustadz Adi Hidayat kemudian menyampaikan surat An-Nisa ayat 17, yang memiliki arti orang-orang yang mau kembali ke Allah dengan taubat maka lakukan. Ketika dia sadar dia salah, segera taubat.
Baca Juga: Apakah Boleh saat Shalat Cadar Tetap Dipakai? Ini Pandangan Ustadz Abdul Somad
"Taubat itu jangan ketika dikerjakan misalnya terjadi lagi, lalu disimpulkan enggak diterima (taubatnya). Maksiat, terus taubati, maksiat terus taubati, jangan berhenti," ujar Ustadz Adi Hidayat, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (26/5/2023).
"Orang yang begitu dicintai Allah, tertuang dalam Al-Baqarah 222, Allah sangat mencintai orang-orang yang terus bertaubat, salah, taubatin lagi, salah taubatin lagi smpai merasa titik jenuh dalam bermaksiat, lalu kembali taubat," tambahnya.
Bagaimana agar pengaruh taubat kuat? Pertama, kata Ustadz Adi Hidayat, ketika terdorong berbuat maksiat, bayangkan saat itu diwafatkan oleh Allah.
"Ada dorongan syahwat, ketika ingin melakukan, bayangkan kalau diwafatkan saat itu, itu akan menghentikan seketika," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Setelah itu, bergaul dengan orang shaleh, hindari lingkungan maksiat tadi. Cari bacaan atau tontotan baik, untuk mendapatkan itu dengan bergaul dengan orang shaleh.
"Tingkatkan shalat, berdoa kepada Allah agar dibimbing dan diberi kekuatan oleh Allah. Berpuasa, sebab puasa efektif untuk cegah maksiat," pungkasnya.