“Kan baru sebulan lalu Gubernur Maluku (Murad Ismail) dipecat Mega sebagai Ketua DPD PDIP di karena istrinya nyebrang ke PAN,” ujarnya.
Menurut dia, meskipun Gibran mengatakan tidak pernah mengeluarkan satu kata pun mendukung Prabowo, namun pertemuannya bersama relawan dengan Prabowo memperlihatkan dukungannya ke Menteri Pertahanan itu. Menurut Tjipta, dalam komunikasi ada yang disebut explicit communication dan implicit communication. Eksplisit itu terang-terangan. Tapi kalau implisit muter-muter omongannya, tapi intinya orang tahu sikapnya dia.
Baca Juga: Pengamat Sebut Kans Prabowo Bisa Menangi Pilpres Kalau Gandeng Sosok Ini
“Jadi apa yang dilakukan Gibran pada waktu itu menerima Prabowo itu jelas mengandung pesan implisit mendukung Prabowo,” katanya.
Apakah ini atas sepengetahuan Jokowi? Menurut Prof Tjipta, memang bisa dikatakan Jokowi tidak terlihat sama sekali, tapi apakah Gibran berani bertindak sendiri. “Gibran mustahil menerima Prabowo dan bincang bincang akrab dengan Prabowo didampingi relawannya tanpa restu Jokowi,” katanya.
Berarti Jokowi nggak dukung Ganjar? Tjipta mengaku sudah mendengar ada gesekan-gesekan. Jokowi dinilai kurang mendukung Ganjar. Dari awal Jokowi senang Prabowo.
Dia menilai, hal ini jelas tidak etis. “Nggak boleh dong. Jadi habis manis sepah dibuang,” tukasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024