Kabar tidak mengenakkan datang dari dunia sepak bola, di mana mantan kiper Arema FC sekaligus Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Kurnia Meiga sedang dalam kondisi keuangan sulit dan bahkan menjual medali serta atribut sepak bola yang pernah diraih maupun digunakannya.
Kurnia Meiga memang sudah tidak aktif bertanding dalam sepak bola sejak 2017 lalu. Di usianya yang masih 27 tahun, dirinya harus menepi dari olahraga bal-balan tersebut karena terkena penyakit papiledema dan memilih fokus ke penyembuhan.
Sayangnya, proses penyembuhan berjalan cukup lama dan baru beberapa waktu lalu terdengar kabar kalau dirinya terkena penyakit tersebut sampai harus kehilangan asetnya. Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turun untuk membantu proses penyembuhan Kurnia Meiga sekaligus agar kondisi finansialnya bisa ikut pulih.
Baca Juga: Profil Kurnia Meiga, Mantan Kiper No 1 Indonesia yang Nasibnya Berubah Drastis
Sebenarnya, apa itu papiledema yang tengah dialami oleh Kurnia Meiga? Berikut ulasannya menyadur situs WebMD pada Senin (22/5/2023).
Apa Itu Papiledema?
Pengertian Papiledema
Papiledema adalah pembengkakan saraf optik yang menghubungkan mata dan otak. Pembengkakan ini merupakan reaksi terhadap penumpukan tekanan di dalam atau di sekitar otak yang disebabkan oleh banyak hal. Seringkali, ini merupakan tanda peringatan dari kondisi medis serius.
Beberapa penyakit yang patut diwaspadai karena papiledema yaitu tumor otak atau pendarahan. Namun terkadang tekanan dan pembengkakan tidak dapat ditelusuri ke masalah tertentu. Dalam hal ini, ada cara lain untuk meredakan pembengkakan.Jika tidak segera diobati, papiledema dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Baca Juga: Viral Penyakit Hepatitis A: Kenali Reproduksi Virus dan Dampak pada Hati
Penyebab dan Gejala Papiledema
Jaringan saraf, darah dan cairan otak semuanya berada di dalam tengkorak manusia. Karena ruang yang terbatas, ketika jaringan membengkak, sesuatu tumbuh, atau ada lebih banyak cairan dari biasanya, tekanan di dalam meningkat dan, pada gilirannya, dapat menyebabkan papiledema.
Pembengkakkan ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti cedera kepala, tekanan darah tinggi, penyumbatan darah atau pendarahan otak, infeksi dan akibat penyakit kronis seperti tumor otak atau meningitis.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO