Menu


Profil Kurnia Meiga, Mantan Kiper No 1 Indonesia yang Nasibnya Berubah Drastis

Profil Kurnia Meiga, Mantan Kiper No 1 Indonesia yang Nasibnya Berubah Drastis

Kredit Foto: Instagram/Kurnia Meiga

Di Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Kurnia Meiga melakukan debut di tahun 2007 ketika menjadi kiper Timnas U-19. Karirnya perlahan menanjak dan akhirnya dirinya menjadi kiper untuk Timnas U-23 sebelum akhirnya diangkat jadi kiper Timnas Senior. Semua berhasil dicapai di usia yang masih belia, yakni 23 tahun.

Prestasinya di Timnas Indonesia meliputi peraih medali perak SEA Games 2011 dan 2013, medali perak Piala AFF 2010 dan 2016 serta menjadi kiper terbaik di Piala AFF 2016.

Baca Juga: Perlukah Arema FC Bubarkan Klub? Berikut Sanksi Yang Berpotensi Diterima Jika Bubar

Beda Nasib Kini

View this post on Instagram

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Sayang, tahun 2017 Kurnia Meiga harus menepi dari dunia sepak bola karena didiagnosa Papiledema. Dan semenjak itu, tidak banyak kabar yang didengar mengenai sosok yang memiliki 20 penampilan di Timnas Indonesia tersebut.

Pada akhir April 2023, terdengar kabar bahwa Kurnia Meiga kini dalam kehidupan yang cukup sulit. Penyakit papiledema yang dialaminya harus membuatnya mengeluarkan banyak uang untuk menyembuhkannya. Sayangnya, penyakitnya itu belum juga sembuh sampai sekarang.

Akibatnya, Kurnia Meiga bersama sang istri, Azhiera Adzka Fathir harus menjual medali-medali yang pernah diraihnya ketika jadi juara. Kostum kipernya saat pernah membela Timnas maupun Arema FC juga terpaksa dijual. Ini semua untuk memenuhi biaya pengobatan dan kebutuhan keseharian.

Baca Juga: 5 Fakta Miris Kerusuhan di Kantor Arema: Bermula dari Tragedi Kanjuruhan

Kabar ini sampai ke telinga Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Dirinya bergerak cepat untuk membantu Kurnia Meiga agar bisa segera bebas dari papiledema yang dialaminya serta mampu memulihkan kondisi finansialnya.

Kasus yang dialami oleh Kurnia Meiga ini menjadi contoh betapa sulitnya atlet untuk menyambung hidupnya jika tidak lagi bertanding. Ini menjadi harapan agar ada regulasi yang bisa menjamin kesejahteraan atlet jika sudah pensiun atau tidak bermain lagi.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman