Menu


Anies Baswedan Senggol soal Mafia di Tubuh Polri, Ungkit Kasus Ferdy Sambo hingga Teddy Minahasa

Anies Baswedan Senggol soal Mafia di Tubuh Polri, Ungkit Kasus Ferdy Sambo hingga Teddy Minahasa

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Singgung kasus Teddy Minahasa

Ada juga kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa.

"Terkuak ada jenderal membunuh, ada (polisi) yang menyelundupkan narkoba," ujar Anies.

Sentil kinerja Kapolri

Keberadaan mafia tersebut harus segera mendapatkan respons dari aparat penegak hukum. Menurut Anies, aparat tidak boleh lamban dalam menindaknya.

Karena itulah, lanjut Anies, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus bekerja keras untuk menjaga citra kepolisian dan memberantas mafia yang ada di tubuh Polri.

"Kapolri punya tugas ekstra berat mengembalikan kepercayaan publik atas peristiwa-peristiwa mafia ini," kata Anies.

Sindir kasus Rafael Alun Trisambodo

Tak hanya soal mafia di tubuh Polri, dihadapan ribuan pendukungnya, Anies juga menyinggung kasus kekayaan tidak wajar yang membelit sejumlah pejabat lembaga pemerintah.

Salah satunya yang paling diingat publik adalah kasus yang menyeret mantan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.

Ia diduga memiliki harta kekayaan yang tidak wajar dari sumber-sumber yang tidak lazim, sehingga membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaski Keuangan (PPATK) turun tangan.  

Anies lalu mengungkapkan kalau dirinya pernah merasakan menjadi pejabat di pemerintahan. Ia mengaku tidak semua aparat dan pejabat pemerintahan yang nakal dan berkasus seperti Rafael Alun.

Menurut dia, masih banyak pejabat yang baik dan memiliki integritas tinggi. Namun ia menekankan, jika keberadaan mafia tersebut dibiarkan dan tidak diberantas, maka perlahan aparat dan pejabat yang berintegritas tersebut akan hilang.

Dan akhirnya, semua itu akan menggerogoti Indonesia dari dalam hingga akhirnya menuju kehancuran.

Singgung soal pemimpin Indonesia

Karena itulah, ungkap Anies, ke depannya Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berani untuk memberantas mafia-mafia tersebut, agar Indonesia bisa selamat.

"Saya setuju kalau ada yang menyebutkan pemimpin ke depan harus pemberani. Artinya, pemberani itu berdampingan dengan kebenaran. Jadi, berani karena benar," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.