Menu


Mbah Munif: Gus Muhaimin Layak Jadi Representasi NU dalam Pilpres

Mbah Munif: Gus Muhaimin Layak Jadi Representasi NU dalam Pilpres

Kredit Foto: Instagram/Muhaimin Iskandar

Bagi Mbah Munif, sosok Gus Muhaimin memenuhi berbagai persyaratan untuk memimpin negeri ini. "Saya minta doa restunya. Semoga aspirasi ini bagian dari perjuang ke NU-an saya," pintanya.

Apakah harus menjadi capres atau cawapres, Mbah Munif menyerahkan sepenuhnya kepada Gus Muhaimin.

Baca Juga: Muhaimin Didukung Jadi Capres, Ma’ruf Amin: Waktunya Kamu Sekarang

"Beliau yang akan rembugan sendiri (dengan parpol pengusung). Yang penting sosok dari NU hadir. Saya hanya matur I love you, aku padamu," ujar Mbah Munif di depan Gus Muhaimin dan peserta yang hadir.

Mbah Munif pun menyambut baik rembugan seperti ini sebagai bagian dari menyampaikan aspirasi.

"Saya tidak mengecilkan peran NU maupun badan otonomnya. Tapi warga NU juga harus bersuara agar ada keterwakilan NU di perhelatan besar negara ini," terangnya.

"Karena ini barangkali menjadi kewajiban bersama, dan ada respon baik dari apa yang saya sampaikan itu," jelasnya pula.

Kiai, kata Mbah Munif, juga harus berkiprah langsung dengan masyarakat. Dia menyebuT, para wali songo tak hanya di pesantren dan sekadar memberi pengajian.

"Tapi berkiprah aktif di masyarakat, termasuk berpolitik. Tidak ada buruknya. Karena tujuan utama politik adalah menyelamatkan ummat dunia akhirat," ulasnya.

Sehingga itu merupakan kewajiban bersama, termasuk dari para kiai. "Sekali lagi agar umat selamat dunia hingga akhirat," tegasnya.

Mbah Munif pun mengajak para kiai untuk memaknai tawassut secara jelas. Tawassuth (netral) bukan berarti tidak ikut terlibat.

"Justru kiai harus ikut bergerak, berkiprah. Nggak hanya di pinggiran. Jadi ulama juga ikut menyelamatkan umat secara langsung," katanya, menekankan.

PKB, lanjut Mbah Munif, didirikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama kasepuhan NU saat itu.

"Karenanya memperjuangkan partai ini, juga bagian memperjuangkan Mbah Hasyim agar NU terus hadir dalam situasi apapun. Ini runutan saya," katanya.

Kiai asal Kota Semarang KH Hanif Ismail menyatakan, apa yang disampikan Mbah Munif sudah jelas. Sebagai jamiyah (organisasi), NU memang tidak mengurus politik praktis.

"Tapi sebagai jamaah, boleh. Utamanya dalam menentukan pemimpin di negeri ini, baik Eksekutif maupun legislatif," ujarnya.

Kiai Hanif pun setuju dengan sosok Gus Muhaimin. Dia tahu betul Gus Muhaimin berangkat dari keluarga, bahkan keturunan salah satu pendiri NU.

"Saya hanya nderek. Bagaimana kita mengupayakan, dan ikut terlibat," ucapnya. 

"Mari kita semua mendoakan, mendorong, dan mendukung Gus Muhaimin sebagai capres atau cawapres. Budhal Gus," tegas dia.

Dia juga menegaskan kiai jangan sampai netral lantaran sikap itu malah tidak bijaksana. "Tapi sebagai solusi. Jangan sampai misalnya, ada warganya bertengkar, lalu kiai bilang saya netral," sebutnya. 

Sementara itu, Gus Muhaimin menyatakan, PKB akan tetap menjadi penentu dalam peta politik 2024.

"Kenapa? Jawabannya sederhana. Ibarat kekuatan, PKB itu punya blok suara sendiri. Siapa yang mendapat blok itu, pasti menang," katanya.

Gus Muhaimin berkomitmen terus merawat kekuatan tersebut, meski membuat sejumlah kelompok lain tak senang.

"Tapi Alhamdulillah bisa diatasi dengan aman. Karena kita selalu ditunggui, didoakan, dan di-back up para kiai," terangnya.

PKB juga terus mengalami peningkatan suara atau kursi, seperti di Jawa Tengah. "Ini karena PKB tidak sekadar menawarkan visi, tapi langkah konkret untuk memberi solusi kepada masyarakat," tandasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.