Menu


Jokowi Berapi-api Soal Capres di Musra, Fahri Hamzah: Pidato yang Paling Menjiwai

Jokowi Berapi-api Soal Capres di Musra, Fahri Hamzah: Pidato yang Paling Menjiwai

Kredit Foto: Antara/Muchlis Jr - Biro Pers Setpres/hma

Konten Jatim, Surabaya -

Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Jokowi lantas menyampaikan pidato dalam rangka memberikan pengarahan kepada ribuan para relawannya. Kepala Negara mengajak relawannya untuk tidak salah memilih pemimpin dalam Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.

Baca Juga: Relawan Jokowi Gelar Musra, Gerindra: Jadi Penambah Vitamin untuk Menangkan Prabowo

Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah menyebut pidato tersebut menjadi salah satu pidato yang paling menjiwai dari seorang Jokowi.

“Itu pidato yang paling menjiwai, kemarin itu mungkin semacam pidato perpisahan, sehingga akumulasi dari apa yang dia rasakan kayaknya lepas,” ujar Fahri, dikutip dari kanal YouTube 2045 TV, Selasa (16/5/2023).

“Kan kalau kita lihat hampir tanpa teks, dan gelombang artikulasinya itu memang kuat, jadi kalau saya tangkap memang akumulasi dari maksud dia yang penting dari kemarin,” sambungnya.

Baca Juga: KPK Cekal Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono ke Luar Negeri

Fahri menilai Jokowi merupakan seorang politisi yang anasir politiknya lebih kuat. Ia juga dianggap sebagai orang relawan, artinya orang yang berasal dari rakyat, kalau di depan Parpol kayaknya dia lebih basa-basi.

“Saya tidak bisa menyebut, tapi poin-poinnya adalah kemandirian, dan harus tetap dekat dengan rakyat,” ujar Fahri.

“Jadi kalau saya menangkap Pak Jokowi seperti mengatakan, elite dan parpol itu bisa menjadi distorsi, jadi kritik itu mungkin nggak ditangkep oleh orang,” ucapnya.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama Tak Bisa Lepas dari Politik Indonesia

Namun, menurut Fahri, apa yang disampaikan Jokowi di depan relawan menandakan bahwa ia merasa ada distorsi yang dibuat oleh elite dan Jokowi ingin keluar dari keadaan tersebut.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO