Ketika mendengar istilah “kufur”, orang-orang mungkin akan langsung berpikir tentang “kufur nikmat” yang pada dasarnya sulit bersyukur kepada Allah SWT. Meskipun definisi tersebut benar, namun kufur juga memiliki makna lain yang lebih luas.
Lantas, apa itu kufur dalam Agama Islam? Berikut pengertian serta ciri-ciri orang yang masuk ke kategori kufur menyadur Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan beberapa sumber lain pada Senin (15/5/2023).
Apa Itu Kufur?
Secara bahasa, KBBI menyebutkan kalau kufur itu benar adanya memiliki arti sebagai “tidak pandai bersyukur”, mengacu kepada orang-orang yang sulit menerima apapun pemberian Allah SWT dan selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.
Namun, istilah kufur juga memiliki makna lain, yaitu “tidak percaya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW”. Dengan kata lain, kata kufur juga bisa disamakan dengan “kafir”, orang-orang yang memiliki kepercayaan berbeda dengan Agama Islam.
Kata kufur ini berasal dari kata benda dalam Bahasa Arab, kufr (كُفْرٌ). Arti dari kufr adalah “ingkar” atau “ketidakpandaian bersyukur”. Dan kata kufr juga diambil dari kata kerja dalam Bahasa Arab yakni kafara (كَفَرَ) yang artinya “mengingkari” atau “berlepas kepada tanggung jawab”.
Definisi dari Bahasa Arab tersebut bisa disesuaikan dengan definisi kufur atau kafir. Mereka melepas tanggung jawab kepada Allah SWT untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap entitas lain. Padahal, tidak ada Tuhan selain Allah SWT.
Baca Juga: Kisah Kaum Yahudi: Menjadi Kafir Hanya Karena Nabi yang Diutus Berbeda Garis Keturunan
Lebih dari itu, mereka juga beringkar janji kepada-Nya. Mereka berjanji hanya akan menyembah Allah SWT dan tidak kepada yang lain, namun nyatanya Allah SWT diduakan. Ini juga disebut sebagai salah satu bentuk musyrik.