Menu


Sejarah Piala Sudirman: Tidak Dinamakan dari Jenderal Sudirman

Sejarah Piala Sudirman: Tidak Dinamakan dari Jenderal Sudirman

Kredit Foto: YouTube/BWF

Konten Jatim, Depok -

Tim bulu tangkis Indonesia akan berpartisipasi dalam kompetisi beregu yang diselenggarakan berkala setiap 2 tahun sekali, yakni Piala Sudirman. Tahun ini, Piala Sudirman diselenggarakan di Suzhou, Tiongkok.

Ekspektasi besar diberikan kepada para atlet bulu tangkis Indonesia untuk membawa pulang Piala Sudirman kembali ke tanah air. Ekspektasi ini diberikan lantaran Indonesia adalah negara yang kali pertama mencetuskan turnamen ini.

Dengan demikian, masyarakat tentunya berharap para atlet bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah Piala Sudirman yang prestius ini? Berikut informasinya mengutip situs resmi BWF pada Jumat (12/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu BAMTC? Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Penentu Nasib Piala Sudirman

Sejarah Piala Sudirman

Perlu diketahui bahwa Piala Sudirman adalah kejuaraan nomor beregu campuran yang diadakan setiap 2 tahun sekali. Piala Sudirman merupakan ujian kekuatan tim dari negara peserta secara menyeluruh untuk membuktikan kekuatan bulu tangkis negara.

Ada 5 pertandingan di setiap pertandingan, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Di fase gugur, siapapun yang memperoleh 3 kemenangan terlebih dahulu akan lolos ke babak berikutnya.

Masyarakat awam mungkin menganggap bahwa Piala Sudirman ini didasarkan atas nama Jenderal Sudirman, sosok yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Tetapi, kenyataannya nama Piala Sudirman ini diambil dari tokoh bulu tangkis legendaris di Indonesia.

Baca Juga: Baca Juga: Rekap Bulu Tangkis di SEA Games 2023: Emas Pertama Indonesia

Sosok itu adalah Dick Sudirman. Dirinya adalah salah satu pendiri PBSI dan Presidennya selama 22 tahun. Dick Sudirman mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia sebagai administrator PBSI dan dengan badan pengatur lainnya seperti Konfederasi Bulu Tangkis Asia dan BWF.

Menyusul kematian Dick Sudirman karena stroke) pada 10 Juni 1986, teman lamanya dan wakil presiden PBSI, Suharso Suhandinata menulis kepada Presiden IBF Arthur Jones untuk mengingat kontribusi Sudirman untuk bulu tangkis. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman