Sementara itu, faktor yang keempat adalah komplementaritas dari segi strategi wilayah, PKB lebih unggul lagi dibandingkan Golkar.
Golkar sama seperti Gerindra yang kuat di luar Jawa, sementara Prabowo lemah di wilayah Jawa Timur (Jatim). Maka dari itu, Ketua Umum Gerindra itu membutuhkan sosok yang kuat di Jatim, dan jawabannya ada pada Cak Imin.
"Yang keempat itu komplementaritas dari segi strategi wilayah. Dari sisi ini maka yang memang bisa lebih prioritas adalah Cak Imin," terangnya.
Baca Juga: Tanggapan Golkar saat PKB Mau Jadikan Airlangga Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Cak Imin
Faktor kelima, kesejarahan dalam pembentukan koalisi. PKB lebih dahulu berkoalisi dengan Gerindra, sementara Golkar baru akan bergabung. Jadi dalam poin ini PKB lebih diunggulkan.
Sementara faktor yang terakhir, logistik. Dari segi ini, Golkar lebih unggul dibandingkan PKB.
"Tapi ada faktor berikutnya lagi yang mungkin lebih lebih kuat di sisi Pak Airlangga yaitu faktor logistik. Biasanya Golkar itu cukup kuat logistiknya, beda dengan PKB. PKB biasanya agak kurang logistiknya," ucapnya.
Maka, dari keenam faktor yang telah dipaparkan itu, Cak Imin masih lebih unggul dibandingkan Airlangga Hartarto untuk menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
"Jadi kalau kita lihat berbagai faktor itu, untuk sementara memang tampaknya kecenderungan yang lebih kuat itu adalah masih Cak Imin untuk menjadi pilihan Pak Prabowo," tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO