Agama apapun di dunia ini memiliki sejumlah golongan yang sayangnya terlalu fanatik terhadap agama mereka sendiri. Ini merupakan sesuatu yang tidak baik karena bisa memicu gerakan ekstrimisme serta memecah-belah umat lainnya.
Dan kenyataan pahitnya, Agama Islam juga tidak luput dari fanatisme macam ini. Di Indonesia sendiri, orang-orang yang terlalu fanatik terhadap Agama Islam bisa ditemukan di berbagai wilayah. Beberapa bahkan masuk pemberitaan karena ulah mereka yang meresahkan.
Fanatisme berlebih ini memiliki istilahnya tersendiri dalam Agama Islam, yakni hizbiyyah. Berikut penjelasan soal apa itu hizbiyyah menyadur Muslim.or.id dan beberapa sumber lain pada Kamis (11/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu Salafi? Gerakan Ekstremis Demi Memurnikan Agama Islam
Apa Itu Hizbiyyah
Hizbiyyah ini memiliki sejumlah artian berbeda oleh para cendekiawan Muslim. Namun, esensi dari hizbiyyah ini tidak akan berbeda dengan apa yang tadi sudah dibahas. Berikut definisi hizbiyyah menurut para pakar Agama Islam:
Menurut Rabi' bin Hadi al-Madkhali
Ulama asal Arab Saudi, Rabi' bin Hadi al-Madkhali menjelaskan kalau hizbiyyah adalah bentuk fanatisme terhadap gagasan tertentu yang menentang Al-Qur’an dan Sunnah serta menampakkan kesetiaan dan permusuhan di atas gagasan itu.
Menurut Muqbil bin Hadi al-wadi'
Tidak jauh berbeda, ulama besar asal Yaman, Muqbil bin Hadi al-wadi' menyebut kalau hizbiyyah merupakan bentuk loyalitas sempit, di mana orang yang bersama mereka akan dianggap teman dan dihormati, sedangkan siapa saja yang tidak bersama mereka maka dianggap sebagai musuh.
Baca Juga: Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam
Menurut Muhammad Hizaam
Terakhir, definisi hizbiyyah menurut Muhammad Hizaam adalah, orang-orang yang berkumpul di atas ide yang bertentangan dengan bimbingan Nabi Muhammad SAW. Persahabatan dan permusuhan mereka menjadi terbatas, hanya sepanjang ide-ide dan sasaran yang sedang mereka tuju tersebut. Ini adalah kefanatikan yang sangat tercela.
Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau hizbiyyah adalah bentuk fanatisme berlebih terhadap Agama Islam. Untuk spesifiknya, fanatisme ini ditujukan terhadap suatu kelompok yang bergerak di Agama Islam dan bentuknya cenderung sempit.
Ini membuat mereka yang tergolong hizbiyyah ini kerap memandang semuanya sesuai dengan apa yang mereka lihat tanpa memikirkan makna lebih luas dari suatu peristiwa. Secara kasar, tidak sedikit yang menganggap kalau hizbiyyah itu tidak berbeda dengan “kebodohan”.
Cara Menghadapi Hizbiyyah
Tidak diragukan lagi bahwa hizbiyyah bertentangan dengan manhaj salaf. Sayangnya, hizbiyyah ini adalah sesuatu yang sudah ada sejak lama ada di dunia. Lalu, bagaimana cara untuk menghadapi kaum yang tergolong hizbiyyah?
Baca Juga: Apakah Paham Salafi Sesat? Simak Penjelasan Pakar Ini
Hizbiyyah bisa dihadapi sesederhana dengan cara tidak mendengar dan mempercayai apa yang mereka ucapkan tentang Agama Islam. Sudah dijelaskan bahwa apa yang mereka lakukan dan katakan tadi berpotensi untuk memecah belah umat sehingga keberadaannya amat berbahaya.
Mereka yang terjerumus ke dalam golongan hizbiyyah harus diedukasi terkait Agama Islam yang baik dan benar, yakni tidak memecah belah umat manapun, melakukan toleransi terhadap sesama dan berada di jalan kedamaian.
Baca Juga: Apa Itu Khawarij? Pemberontak Islam Zaman Kekhalifahan Usman