Menu


Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Kredit Foto: Nahdlatul Ulama

Konten Jatim, Depok -

Salafi adalah istilah yang dipakai oleh umat Muslim untuk menyebutkan orang-orang yang ingin melakukan “pemurnian” dalam Agama Islam. Pemurnian yang dimaksud di sini adalah harapan bahwa umat Muslim akan hidup di zaman keemasan Agama Islam atau salaf.

Sebagai informasi, salaf sendiri merupakan periode di mana para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in hidup. Untuk itu, salafi bersandar kepada Al-Qur’an dan hadits shahih demi melihat umat Muslim di sekitar mereka patuh terhadap Agama Islam.

Baca Juga: Apa Itu Salafi? Gerakan Ekstremis Demi Memurnikan Agama Islam

Mengutip Republika pada Selasa (7/6/2023), keberadaan salafi diketahui sudah muncul jauh sejak dibunuhnya Khalifah Usman bin Affan. Setelah Ali bin Abi Thalib melanjutkan kekhalifahan Islam, terdapat berbagai konflik sesama Muslim di sejumlah wilayah.

Paham radikalisme juga diketahui muncul di periode tersebut. Khawarij, qadariyah, jabariyah sifatiyah dan paham-paham ekstrimis lain juga tersebar luas dan bahkan pemikiran ini diturunkan ke anak dan cucu mereka.

Baca Juga: 4 Kulineran Sego Tempong Banyuwangi: Pilih yang Mana Pun, Bersiaplah ‘Ditampar’

Salah satu paham yang diturunkan ini adalah salafi. Meskipun dikabarkan sempat menghilang dari peredaran, pada akhirnya salafi ini dibangkitkan kembali oleh Ibnu Taimiyah, ulama dan pemikir Muslim yang hidup di antara abad ke-13 dan ke-14 masehi.

Tampilkan Semua Halaman