Menu


Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Kredit Foto: Nahdlatul Ulama

Diketahui alasan utama Ibnu Taimiyah membangkitkan salafi karena melihat kemunduran kaum Muslim di era tersebut. Dirinya membandingkan dengan para Muslim yang hidup di zaman keemasan atau salaf, dan ingin “mereplikasinya” kembali.

Lebih dari itu, Ibnu Taimiyah menganggap bahwa banyak umat Muslim yang hidup secara bid’ah dan khurafat. Kehidupan tersebut sudah dianggap menyimpang jauh dari ajaran Agama Islam yang sebenarnya, memperkuat landasan kenapa paham salafi harus dibangkitkan.

Baca Juga: Mengenal Sego Tempong, Kuliner Pedas Banyuwangi yang Bikin Serasa Ditampar

Dan sejak itu, paham salafi ini menyebar ke berbagai penjuru di dunia. Ini amat berlaku bagi negara-negara yang mempunyai populasi Muslim besar seperti Arab Saudi, Afganistan atau bahkan India.

Di Arab Saudi, keberadaan salafi diketahui sempat hidup dan mati beberapa kali. Kabar terakhir menyebutkan kalau di tahun 1960-an, salafi sempat kembali berdiri karena adanya krisis politik yang membuat pemikiran masyarakat di masa itu goyah, sehingga doktrin salafi bisa dijalankan.

Baca Juga: Menuju Teluk Hijau Banyuwangi: Jalan ke Surga Tersembunyi yang Menantang dan Bisa Bikin ‘Putus Asa’

Tampilkan Semua Halaman