Jadi, lanjut Teddy, jika orang yang mereka gadang-gadangkan untuk menjadi Capres akhirnya tidak bisa menjadi Capres, maka 100 persen mereka sendiri yang menjegalnya.
Artinya mereka tidak lagi menginginkannya, bukan karena pihak lain, karena pilihan ada di tangan mereka sendiri untuk meneruskan atau menjegal pilihan mereka sendiri.
"Atau memang ini alasan mereka untuk membatalkan orang yang tadinya ingin mereka calonkan? Ini bagian dari pendidikan politik, agar masyarakat mengerti dan tidak termakan dengan narasi sesat tentang Pemilu," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan