Dia menegaskan, dari sembilan ketua umum partai politik di Parlemen, Cak Imin merupakan salah satu sosok yang serius untuk maju di Pilpres 2024. “Bagi Gus Muhaimin atau bagi PKB, ini sudah saatnya menguji sekaligus memenuhi harapan sejumlah kader tokoh pra kiai agar Gus Muhaimin bisa maju atau masuk di kertas suara,” ucap dia.
Ia menyebut, banyak modal yang dapat dibawa Imin di Pilpres 2024 seperti suara partai, pengalaman di legislatif, hingga soliditas PKB. “Semua ini menambah keyakinan dan dorongan agar Gus Muhaimin terus maju,” tegas Gus Jazil.
Baca Juga: Beberkan Kriteria Cawapres Prabowo, Gerindra Sebut Nama Muhaimin dan Airlangga
Pengakuan Gus Jazil ini selaras dengan manuver politik Imin dalam dua tahun belakangan ini. Dimulai dari pertengahan tahun 2022. Saat itu Cak Imin gerak cepat mendekati Gerindra untuk diajak kerja sama untuk menghadapi Pemilu 2024. Di saat yang sama, Gerindra resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
Namun, seiring berjalannya waktu, Imin disebut-sebut mulai gusar dengan Prabowo. Sebab, hingga detik ini dirinya belum juga dipinang jadi cawapres oleh Menteri Pertahanan itu. Padahal, dirinya intens melakukan pertemuan dengan Prabowo. Pun kadernya telah berkali-kali mengisyaratkan agar Prabowo meminangnya. Bahkan, PKB mengancam balik kanan jika Prabowo tidak memilih Imin sebagai cawapresnya.
Imin juga berupaya menghidupkan kartu matinya jika dirinya benar-benar tidak dipinang Prabowo. Pertemuan demi pertemuan dengan elit partai coba digalakan. Umumnya bertemu dengan parpol yang juga telah mendeklarasikan capresnya.
Semisal Demokrat yang menggebu-gebu mencapreskan Agus Harimurti Yudhoyono dan Golkar yang telah memberikan tiket capres kepada Airlangga Hartarto. Imin juga bertemu dengan Jusuf Kalla.
Pada keseluruhan pertemuan tersebut, Cak Imin diduga mengajak untuk membentuk koalisi baru, di luar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bentukan PKB dan Gerindra. Tujuannya agar dirinya tetap bisa nyapres, walaupun hanya sekadar cawapres. Lantas, apakah manuver Cak Imin ini berhasil, menarik ditunggu.
Pengamat Politik, Ujang Komarudin mengatakan, sudah menebak Imin ogah nyaleg. Menurut dia, sejak awal Imin memang ingin jadi cawapres. Namun, sayangnya sampai saat ini masih digantung Gerinda.
“Apalagi semua jabatan sudah pernah dia rasakan dari DPR sampai menteri. Karena itu, dia pasti ingin naik kelas,” katanya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan