Pemerintah Hindia Belanda pun membangun sebuah benteng hingga 1845, yakni Benteng Van den Bosch demi mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi sekaligus menguasai jalur perdagangan.
Lokasi yang dibuat rendah dari tanah sekitarnya dilakukan agar lebih tersembunyi, memenuhi unsur ideal suatu benteng pertahanan. Itulah sebabnya benteng ini dikenal sebagai Benteng Pendem.
Letaknya sendiri dipilih karena Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun kala itu menjadi jalur perdagangan strategis, yakni jalur lalu lintas sungai bisa dilayari perahu-perahu yang cukup besar hingga ke bagian hulunya.
Perahu-perahu itu memuat berbagai macam hasil bumi, seperti rempah-rempah dan palawija dari Surakarta-Ngawi menuju Gresik, serta Madiun-Ngawi dengan tujuan yang sama.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan