Koordinator juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pertemuan SBY dengan Muhaimin dalam rangka halal bihalal. Apalagi Partai Demokrat dan PKB memang memiliki hubungan historis yang baik.
Ia menambahkan, tujuh bulan lagi akan memasuki masa kampanye Pemilu 2024. Perlu komitmen bersama untuk menghindari gesekan dan polarisasi di masyarakat.
"Untuk itu, Demokrat dan PKB terus menjalin silaturahim dan komunikasi sebagai modal penting menjaga kohesi kebangsaan demi terwujudnya pemilu yang demokratis serta bebas dari intervensi, intimidasi, dan kecurangan," ujar Herzaky.
Baca Juga: Pengamat Sebut Demokrat Lebih Setia pada Anies Daripada NasDem
Seusai menggelar pertemuan dengan Partai Golkar, Muhaimin mengaku bahwa dirinya tak menutup kemungkinan untuk mengajak Partai Demokrat untuk bergabung dalam wacana pembentukan koalisi besar. Meskipun saat ini partai berlambang bintang mercy sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Iya (akan ajak Partai Demokrat ke koalisi besar)," jawab singkat Muhaimin sebelum meninggalkan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Kendati demikian, ia menghormati Partai Demokrat yang sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan. Mengingat PKB juga sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca Juga: Gagal Goda Demokrat, Rocky Gerung Sebut Cak Imin ‘Alat’ Terakhirnya Jokowi
"Mungkin yang paling penting adalah apakah pilihan masing-masing di grup koalisi ini sudah final, Pak SBY sudah final. Kalau belum final kan bisa kita ajak gabung," ujar Muhaimin.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO