Zulhas memperkirakan, besar kemungkinan akan muncul satu paslon lagi dari poros Golkar dan PKB. Dimana belakangan ini elit kedua parpol lagi mesra-mesranya.
Lalu siapa capresnya?
Baca Juga: Di Hadapan Kadernya, Zulkifli Hasan Ngaku Bangga PAN Bisa Atur-atur Koalisi Pemerintah
Mantan Ketua MPR ini memprediksi adalah Airlangga Hartarto. Sebab, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar sudah mendaulat Airlangga sebagai calon presiden.
"Golkar ini Munasnya itu (Airlangga) harus jadi capres. Bukan Cawapres. Oleh karena itu, pak Airlangga wajar, beliau itu partai pemenang pemilu nomor 2. Untuk menjadi capres itu sangat pantas. Saya kira sekuat tenaga Golkar membentuk satu pasangan. Kalau itu terjadi berarti pasangan bisa empat," sambungnya.
Lalu siapa parpol yang akan berkoalisi dengan Golkar? PKB adalah salah satu parpol yang lagi mesra-mesranya dengan Golkar. Apalagi hingga saat ini Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang dibentuk oleh Gerindra dan PKB belum memutuskan siapa jagoan yang maju di Pilpres 2024 mendatang.
Kedua parpol jika berkoalisi, sudah cukup syarat untuk mengusung paslon capres dan cawapres. Karena di DPR, keduanya mengantongi 143 kursi. Terdiri dari Golkar 85 kursi dan PKB 58 kursi. Melampaui syarat presidential treshold (PT) 20 persen atau 115 kursi di parlemen. Jika Cak Imin didaulat sebagai cawapres, maka koalisi ini diyakini akan sama-sama happy.
Poros kedua, adalah Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NaDem, Demokrat dan PKS. Ketiga parpol juga cukup syarat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Hanya saja sampai saat ini bakal cawapres dari koalisi ini belum kunjung diputuskan. Ketiga parpol mengantongi 163 kursi atau melampaui batas minimal yang dipersyaratkan untuk mengusung capres dan cawapres.
Poros ketiga adalah PDIP dan PPP. Kedua parpol sudah resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Poros ini juga sudah cukup syarat untuk mengusung jagoan untuk Pilpres 2024. Keduanya mengantongi 147 kursi, yang terdiri dari PDIP (128 kursi) dan PPP (19 kursi).
Terakhir, poros pendukung Prabowo Subianto. Tentu Gerindra tidak bisa mencalonkan sendiri karena jumlah kursinya di Parlemen tidak cukup syarat ambang batas PT, karena hanya 78 kursi dari 115 kursi yang dipersyaratkan. Kecuali jika PKB masih bertahan di koalisi KIR.
Tinggal 1 partai yang bisa dilirik oleh Gerindra untuk mengusung capres dan cawapres, yakni PAN. Partai yang dikomandoi oleh Zulhas ini punya 44 kursi. Jika kursi Gerindra dan PAN digabung, keduanya punya 122 kursi. Memenuhi syarat untuk mengajukan paslon capres dan cawapres.
Zulhas pun tak menutup kemungkinan, jika PAN akan bergabung dengan Gerindra. "Bisa saja Gerindra dengan PAN, bisa saja," ungkapnya sembari tersenyum.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO