Adapun sebelumnya, M. Taufik tercatat termasuk dalam Partai Golkar pada 1998, Partai Keadilan dan Persatuan (1998-1999), menjadi independen (1999-2008), dan bergabung dengan Gerindra (2008-2022).
Pada 2022, Taufik diketahui mundur dari Gerindra. Ia menyampaikan permintaan maafnya kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melalui Ketua DPD Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Puisi Nasional, Dramatisir Wafatnya Chairil Anwar
Ia sempat tersandung kasus pidana korupsi logistik pemilu pada 27 April 2004, saat menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ia pun dipenjara selama 18 bulan.
Namun, Taufik sendiri dikabarkan tak menganggap hal tersebut sebagai halangan berpolitik sehingga ia tetap berkiprah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
