"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masak yang di sini tahu strateginya. Kan mestinya ndak seperti itu," tambah dia.
Jokowi menilai, dalam politik hal itu merupakan hal yang wajar dan biasa saja. Ia pun menegaskan bahwa dirinya bukan hanya sebagai seorang pejabat publik, namun juga pejabat politik.
"Jadi biasa kalau saya berbicara politik ya boleh dong. Ya kan, saya berbicara berkaitan dengan pelayanan publik juga bisa dong. Ya memang ini tugas, tugas seorang Presiden. Hanya memang kalau sudah ada ketetapan KPU saya itu... (angkat tangan)," jelas Jokowi.
Baca Juga: Pengamat: Cak Imin Sengaja Dikirim Jokowi untuk Jegal Anies Baswedan
Saat ditanya apakah dalam pertemuan itu juga dibahas terkait pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres, Jokowi tak membantahnya. Ia mengatakan terdapat banyak hal yang dibahas dalam pertemuan yang berlangsung hingga sekitar tiga jam itu.
"Yang dibicarakan banyak sekali, 3 jam lho. Banyak sekali," ujar Jokowi.
Selain membahas soal pencapresan Ganjar, Jokowi juga mengaku membahas terkait pembentukan koalisi besar. Jokowi mengatakan, pembahasan dengan enam ketum parpol kemarin utamanya membahas terkait politik negara ke depan dan juga tantangannya.
Baca Juga: Keberatan Atas Pencopotannya Ditolak, Brigjen Endar Akan Ajukan Banding ke Jokowi
Sehingga dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, dipercaya rakyat dan juga dunia internasional.
"(Koalisi besar) Semua dibicarakan, tidak hanya itu saja. Utamanya yang berkaitan dengan politik negara ke depan akan seperti apa, tantangannya negara ini apa, dan itu dibutuhkan kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat, yang dipercaya oleh rakyat, yang dipercaya internasional," jelas Jokowi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO