Maka itu, Masinton tidak membenarkan kalau pertemuan-pertemuan yang dilakukan Presiden Jokowi tersebut merupakan instruksi dari PDIP. Ia menyampaikan, itu kesadaran diri dari Jokowi sebagai Presiden RI.
"Apalagi, parpol selama ini mendukung pemerintah. Artinya, itulah yang memang harus dilakukan, beliau sebagai presiden, membangun komunikasi dengan semuanya, di luar dengan instansi pemerintahan yang dikepalai," ujar Masinton.
Baca Juga: Elektabilitas PDIP Merangkak Naik Usai Usung Ganjar
Anggota Komisi XI DPR RI itu berpendapat, apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan ketum-ketum partai politik itu bagian komunikasi yang saling menguatkan. Dalam rangka menjaga kesinambungan pemerintahan ke depan.
Masinton merasa, apa yang dilakukan Presiden Jokowi dan ketum-ketum partai politik sangat baik menghadapi dinamika 2024. Sebab, komunikasi sudah bisa dilakukan sejak awal untuk meminimalisir potensi gangguan.
"Sehingga, perdebatan apapun nanti dari kandidat calon tidak membelah masyarakat kita seperti pengalaman kita dalam pilkada 2017 lalu seperti di Jakarta dan Pemilu 2019," kata Masinton.
Menurut Masinton, kalau tokoh-tokoh bangsa, pemimpin-pemimpin partai politik bisa berkumpul, itu sangat baik. Apalagi, tidak cuma di Istana, Presiden Jokowi hadir pula dalam pertemuan yang digelar di tempat lain.
"Itu dari zaman era dulu sudah ada di Istana, Pak SBY melakukan hal yang sama, persoalan tempat tidak ada masalah, kecuali Istana berubah jadi kantor parpol a itu bermasalah, kalau kumpul dengan tokoh partai tidak," ujar Masinton.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024