Menu


Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol di Istana Merdeka, Pengamat: Jelas Tidak Etis

Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol di Istana Merdeka, Pengamat: Jelas Tidak Etis

Kredit Foto: Antara/Muchlis Jr - Biro Pers Setpres/hma

"Bisa saja pertemuan itu untuk mengupayakan koalisi besar sebagaimana yang selama ini memang Jokowi inginkan," tambah Dedi.

Namun, di sisi lain, kata Dedi, PDIP sebagai salah satu partai pendukung pemerintah telah mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, sehingga hal itu bisa menandai potensi reshuffle bagi NasDem.

"Membaca situasi di mana PDIP telah deklarasi kan Ganjar, dan Prabowo juga telah deklarasi sebagai Capres, maka potensi pertemuan itu untuk menandai reshuffle kabinet, utamanya menentukan nasib Nasdem," ungkapnya.

Ia menambahkan, potensi NasDem didepak dari kabinet pemerintahan Jokoei memang santer sekali. Terlebih pasca NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya di Pilpres mendatang.

"Karena Nasdem telah mengambil sikap usung Anies yang sampai detik ini terlihat tidak disukai Jokowi, bahkan cenderung ada upaya menggagalkan pengusungan Anies. Meskipun reshuffle memang miliki momentum, di mana Menkominfo sedang dibidik masalah rasuah," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.