"Ketika Ganjar mengalami kenaikan sebaliknya Prabowo Subianto itu justru mengalami penurunan ya. Kalau kita lihat yang paling tinggi puncaknya itu Pak Prabowo mendapat elektabilitas 18,3 persen di survei minggu pertama bulan April, kemudian ketika itu tahap pembatalan Piala Dunia ya kemudian menurun ke 16,3 dan terakhir 15,8 jadi ini berbanding terbalik dengan Ganjar polanya," urainya, Senin (1/5/2023).
Sementara itu, posisi Anies Baswedan di survei terbaru tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan fluktuasi suara pada Ganjar maupun Prabowo. "Jadi ada tarik menarik ya dengan antara terutama antara Ganjar dan Prabowo," tuturnya.
Lebih lanjut kata dia, jika melihat momentumnya, kenaikan ini terjadi setelah pengumuman pencapresan Ganjar oleh PDIP.
"Jadi kita bisa menyimpulkan deklarasi itu punya dampak yang positif memperkuat memperkuat dukungan kepada Ganjar pranowo," tandas Deni.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024